Seruan Erdogan ke Rusia-Ukraina: Akhiri Tragedi Ini!

Seruan Erdogan ke Rusia-Ukraina: Akhiri Tragedi Ini!

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Mar 2022 16:35 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP/Francisco Seco)
Jakarta -

Para perunding Rusia dan Ukraina memulai pembicaraan tatap muka di Istanbul, Turki pada hari Selasa (29/3) ini. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, selaku tuan rumah, mendesak kedua belah pihak untuk "mengakhiri tragedi ini".

Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (29/3/2022), pembicaraan tatap muka yang digelar di istana Dolmabahce di Istanbul ini, bertujuan untuk mencoba mengakhiri perang yang telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan memaksa lebih dari 10 juta orang meninggalkan rumah mereka.

"Kedua pihak memiliki kekhawatiran yang sah. Sangat mungkin untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh komunitas internasional," kata Erdogan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tergantung pada kedua pihak untuk mengakhiri tragedi ini," tegasnya, seraya menambahkan bahwa "perpanjangan konflik bukanlah kepentingan siapa pun".

"Seluruh dunia sedang menunggu kabar baik dari Anda," lanjut Erdogan.

ADVERTISEMENT

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga dijadwalkan bertemu dengan para delegasi Ukraina dan Rusia pada hari Selasa ini.

Sebelumnya pada 10 Maret lalu, Turki juga menjadi tuan rumah pertemuan pertama antara menteri luar negeri Ukraina dan Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Pembicaraan di kota Antalya, Turki selatan itu gagal menghasilkan gencatan senjata ataupun membuat kemajuan nyata lainnya.

Simak Video: Temui Delegasi Rusia & Ukraina, Erdogan: Gencatan Senjata Sesegera Mungkin

[Gambas:Video 20detik]



Pada Senin (28/3) malam waktu setempat, Erdogan mengatakan negaranya adalah satu-satunya, sejak aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014, yang telah melakukan upaya tulus untuk menemukan solusi krisis melalui dialog, negosiasi, dan kesepakatan.

Turki, yang berbagi pantai Laut Hitam dengan Rusia dan Ukraina, berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan keduanya dan telah menawarkan untuk menengahi sejak dimulainya perang.

Ankara adalah sekutu lama Ukraina dan telah memasok negara itu dengan drone Bayraktar, yang telah dikerahkan Ukraina dalam konflik tersebut.

Namun, Turki juga berusaha untuk tetap berhubungan baik dengan Rusia, di mana Turki sangat bergantung pada impor gas dan pendapatan pariwisata.

Turki juga bekerja sama dengan Prancis dan Yunani dalam "operasi kemanusiaan" untuk mengevakuasi orang-orang dari kota pelabuhan Ukraina, Mariupol yang hancur karena terus-menerus digempur pasukan Rusia.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads