Viral Video Ukraina Siksa Tentara Rusia, PBB Minta Diselidiki

Viral Video Ukraina Siksa Tentara Rusia, PBB Minta Diselidiki

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Mar 2022 16:14 WIB
Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut. Belum lama ini tentara Ukraina dilaporkan berhasil merebut kembali kota Trostyanets dari Rusia.
Ilustrasi -- Situasi perang di Ukraina (dok. AP Photo)
Jenewa -

Sebuah video yang disebut menunjukkan pasukan Ukraina menyiksa tentara Rusia yang menjadi tahanan perang, beredar luas dan viral di media sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun meminta Ukraina dan Rusia untuk segera menyelidikinya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan penyidik Rusia akan memeriksa video yang beredar di media sosial itu.

Peskov menyebut video itu berisi 'gambar-gambar mengerikan' dan perlu dinilai secara hukum. Peskov juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai penyiksaan, harus bertanggung jawab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters belum bisa memverifikasi keaslian video tersebut.

Secara terpisah, saat ditanya soal video itu dalam wawancara dengan Sky News, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, memperingatkan bahwa video itu tidak bisa diterima atau dipercayai begitu saja.

ADVERTISEMENT

"Kami butuh bukti," tegasnya dalam wawancara pada Senin (28/3) waktu setempat. "Jika militer dari pihak Ukraina bersalah, kami akan menyelidiki mereka dan membawa mereka ke pengadilan," ujar Venediktova.

Sebelumnya, sejumlah pejabat senior Ukraina menyebut video yang beredar itu palsu. "Saat ini, tidak ada yang bisa mengonfirmasi atau menyangkal kebenaran video ini. Tidak diketahui di mana itu terjadi, atau siapa partisipannya," ujar juru bicara militer Ukraina, Oleksander Motuzyanyk, dalam tanggapannya.

Simak video 'Melihat Kerusakan Parah Desa-desa di Sekitar Ibu Kota Kiev':

[Gambas:Video 20detik]



Merespons beredarnya video tersebut, Kepala Misi Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Ukraina, Matilda Bogner, seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS News Agency, menyerukan Rusia dan Ukraina untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.

"Kami telah melihat video-video dari kedua pihak, tahanan perang Ukraina yang dibawa oleh pihak Rusia dan tahanan perang Rusia yang dibawa oleh pihak Ukraina," sebut Bogner, sembari menambahkan bahwa PBB 'tengah dalam proses memverifikasi semua material yang dirilis'.

"Kami menyerukan otoritas kedua pihak untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap tuduhan-tuduhan yang dimunculkan oleh video-video ini," cetusnya.

"Penting bahwa jenis video-video seperti ini dan perlakuan buruk apapun yang mungkin terjadi agar segera dihentikan," tegas Bogner.

Sementara juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, mengingatkan bahwa PBB meyakini pentingnya mematuhi Konvensi Jenewa soal tahanan perang.

"Kami belum melihat video yang dilaporkan menunjukkan penganiayaan tapi, pada prinsipnya, penting agar seluruh personel militer yang ditahan diperlakukan sesuai Konvensi Jenewa," ujarnya menekankan.

PBB juga menekankan perlunya memastikan tahanan perang 'tidak terekspose pada rasa ingin tahu publik dan diperlakukan bermartabat'.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads