Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyindir Barat sebagai pihak yang takut Rusia. Sindiran itu disertai dengan permintaan bantuan persenjataan bagi Ukraina untuk melawan serangan Rusia.
Invasi Rusia terhadap Ukraina masih belum berhenti, bahkan wilayah belaha barat Ukraina yang relatif dekat dengan Polandia juga kena serangan Rusia, yakni di Lviv. Meski begitu, militer Rusia sudah mengisyaratkan penurunan target perang untuk fokus ke wilayah Ukraina timur. Perlawanan Ukraina sendiri sangat sengit, demikian dilansir AFP, Sabtu (26/3) kemarin.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan aksi militer yang disebut sebagai 'operasi khusus' ke Ukraina pada 24 Februari lalu dengan tujuan menghancurkan militer Ukraina dan menumbangkan Presiden Volodymyr Zelensky yang pro-Barat, yang akan membawa Ukraina di bawah pengaruh Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun seorang jenderal senior Rusia, Sergei Rudskoi, pekan ini mengumumkan penurunan 'tujuan utama' menjadi mengontrol Donbas, wilayah Ukraina bagian timur yang sebagian telah dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. Kekuatan Ukraina disebutnya sudah melemah.
"Potensi tempur Angkatan Bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, yang memungkinkan (kita) -- saya tekankan sekali lagi -- untuk fokus pada upaya utama kita dalam mencapai tujuan utama -- pembebasan Donbas," tegas Rudskoi.
Selanjutnya, pernyataan Ukraina:
Simak Video 'Rusia Beberkan Syarat Agar Putin Mau Menemui Zelensky':
Pernyataan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut negara-negara Barat untuk memberikan lebih banyak bantuan persenjataan. Zelensky yang tampak kesal juga mempertanyakan apakah negara-negara Barat takut dengan Rusia.
Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (28/3/2022), beberapa negara berjanji untuk mengirimkan rudal antibaja dan rudal antipesawat, juga senjata-senjata ringan, namun Zelensky menyatakan Kiev tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan.
"Itu adalah tank untuk negara kami. Itu adalah pertahanan rudal. Itu adalah senjata antikapal. Itulah yang dimiliki mitra-mitra kami, itu yang dibiarkan berdebu di sana," kata Zelensky dalam pernyataan via video pada Sabtu (27/3) tengah malam.
"Ini semua tidak hanya untuk kebebasan Ukraina, tapi juga untuk kebebasan Eropa," tegasnya.
Dicetuskan Zelensky bahwa Ukraina hanya membutuhkan 1 persen pesawat-pesawat NATO dan 1 persen tank-tank NATO.
![]() |
Dia menyatakan tidak mungkin untuk menghentikan serangan Rusia terhadap kota pelabuhan Mariupol yang dikepung pasukan Rusia selama beberapa pekan terakhir, tanpa memiliki tank, kendaraan lapis baja dan pesawat tempur yang cukup..
"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" tanya Zelensky.
Selanjutnya, soal wacana penguatan di wilayah udara Ukraina:
Wacana penguatan di wilayah udara Ukraina
Zelensky berulang kali berargumen bahwa Rusia akan berupaya memperluas lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh. Namun, NATO menolak seruannya untuk menerapkan zona larangan terbang di wilayah udara Ukraina, dengan alasan bisa memicu perang yang lebih luas.
Sebelumnya, Zelensky berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan menyampaikan kekecewaan bahwa jet tempur buatan Rusia milik negara-negara Eropa Timur belum juga dikirimkan ke Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa Polandia dan Amerika Serikat (AS) telah menyatakan kesiapan untuk mengambil keputusan soal jet-jet tempur itu.
Namun, AS menolak tawaran mengejutkan Polandia agar pengiriman jet tempur MiG-29 milik mereka untuk Angkatan Udara Ukraina dilakukan via pangkalan udara AS di Jerman.