Ukraina Sebut 5 Ribu Orang Lebih Tewas di Mariupol Sejak Invasi Rusia

Ukraina Sebut 5 Ribu Orang Lebih Tewas di Mariupol Sejak Invasi Rusia

Matius Alfons - detikNews
Senin, 28 Mar 2022 23:09 WIB
Smoke rises in the air in Lviv, western Ukraine, Saturday, March 26, 2022. With Russia continuing to strike and encircle urban populations, from Chernihiv and Kharkiv in the north to Mariupol in the south, Ukrainian authorities said Saturday that they cannot trust statements from the Russian military Friday suggesting that the Kremlin planned to concentrate its remaining strength on wresting the entirety of Ukraines eastern Donbas region from Ukrainian control. (AP Photo/Nariman El-Mofty)
Foto: Ukraina porak poranda diserang Rusia (AP Photo)
Mariupol -

Pejabat senior Ukraina mengungkap sedikitnya 5 ribu orang telah tewas di Kota Mariupol, Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina. Jumlah tersebut bahkan dinilai bisa mencapai 10 ribu orang sampai hari ini.

Seperti dilansir AFP, Senin (28/3/2022), hal tersebut disampaikan oleh Penasihat Presiden Ukraina yang juga penanggung jawab bidang kemanusiaan Tetyana Lomakina. Dia menyebut setidaknya pihaknya telah mengubur sekitar 5 ribu orang di Mariupol sejak invasi Rusia ke Ukraina.

"Sekitar 5.000 orang dikuburkan," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut jumlah tersebut mungkin bisa lebih banyak. Pasalnya, proses penguburan korban telah dihentikan sejak 10 hari lalu lantaran penembakan yang terus berlanjut.

"Penguburan berhenti 10 hari yang lalu karena penembakan yang terus berlanjut," ucapnya, sambil menambahkan bahwa sebanyak 10.000 orang mungkin telah tewas.

ADVERTISEMENT

Rusia Fokuskan Serangan ke Wilayah Timur Ukraina

Untuk diketahui, Rusia berkata akan memfokuskan invasinya di Ukraina untuk "membebaskan" wilayah timur, memberi tanda kemungkinan perubahan strategi.

Kementerian Pertahanan Rusia berkata tujuan awal perang ini telah terlaksana, dan Rusia telah berhasil mengurangi kapasitas perang Ukraina.

Invasi yang dilakukan Rusia awalnya diyakini memiliki tujuan menundukkan kota-kota besar dan menggulingkan pemerintahan Ukraina.

Namun mereka menghadapi perlawanan kuat dari Ukraina.

"Tugas utama dari fase pertama operasi ini telah dilaksanakan," kata Sergei Rudskov, dari Kantor Kepala Staf, administrasi yang mengepalai operasi ini.

"Kapabilitas perang tentara Ukraina telah dikurangi secara substansial, sehingga kami dapat berkonsentrasi untuk mencapai tujuan utama: membebaskan Donbas," tambahnya, merujuk pada area di Ukraina timur yang sebagian besar dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia.

Militer Rusia telah menggempur dan mencoba menundukkan kota-kota kunci di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv yang menurut Jenderal Rudskyo adalah upaya untuk menyibukkan pasukan Ukraina di wilayah-wilayah lain, sementara Rusia fokus di timur.

(maa/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads