Kremlin menanggapi komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut pemimpin mereka, Vladimir Putin, sebagai 'tukang daging' atas operasi militernya di Ukraina.
"Ini adalah pernyataan yang tentu mengkhawatirkan," kata juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, kepada wartawan setempat seperti dilansir AFP, Senin (28/3/2022).
"Kami akan terus memantau dengan cermat pernyataan-pernyataan Presiden AS," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa dalam kunjungan ke Polandia pada Sabtu (26/3) waktu setempat, Biden menjuluki Putin sebagai 'tukang daging'. Komentar itu disampaikan Biden usai bertemu para pengungsi Ukraina yang ditampung di Stadion Narodowy, Warsawa.
Ketika ditanya wartawan soal apa yang dipikirkannya saat melihat para pengungsi Ukraina mengingat dia berurusan dengan Putin setiap harinya, Biden menjawab: "Dia seorang tukang daging."
Pernyataan Biden saat berpidato pada Sabtu (26/3) lalu untuk menutup rangkaian kunjungan ke Polandia juga menuai kritikan.
Kunjungan Biden ke Eropa, yang bertujuan menunjukkan posisi kuat dalam melawan invasi Rusia ke Ukraina, itu dipuji secara luas.
Lihat juga video 'Penampakan Sirkuit Formula E yang Kini Sudah Mulai Diaspal':
Namun kalimat ad-lib yang dilontarkan Biden soal Putin dalam pidato itu mengejutkan para penasihat kepresidenan AS.
"Demi Tuhan, pria ini tidak bisa terus berkuasa," demikian komentar Biden merujuk pada Putin.
Gedung Putih langsung mengambil langkah cepat untuk mengklarifikasinya, dengan menegaskan Biden tidak mengadvokasi 'perubahan rezim' di Rusia. Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan, pada Minggu (27/3) waktu setempat, apakah 'perubahan rezim' yang dia serukan, Biden menjawab: "Tidak."
Kremlin menyebut kata-kata Biden itu bisa membahayakan hubungan bilateral kedua negara.