Rusia Ambil Alih Kota Slavutych Ukraina, Wali Kota Sempat Ditahan

Rusia Ambil Alih Kota Slavutych Ukraina, Wali Kota Sempat Ditahan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 27 Mar 2022 11:23 WIB
Rusia belum hentikan serangannya ke Kyiv, ibu kota Ukraina. Serangan itu membuat sejumlah bangunan rusak berat hingga menghancurkan kendaraan-kendaraan di sana.
Ilustrasi (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Pasukan Rusia dilaporkan mengambil alih kota tempat tinggal para staf pembangkit nuklir Chernobyl, yakni kota Slavutych. Pejabat Ukraina mengatakan militer Rusia juga sempat menahan sang wali kota namun kini telah dibebaskan.

"Saya telah dibebaskan. Semuanya baik-baik saja, sejauh mungkin di bawah pendudukan," kata Wali Kota Slavutych, Yuri Fomichev kepada AFP melalui sambungan telepon, pasca pejabat di Kiev mengumumkan dirinya telah ditahan.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (27/3/2022) sebelumnya pihak administrasi militer wilayah Kiev, yang mencakup Slavutych, mengumumkan bahwa pasukan Rusia telah memasuki kota tersebut dan menduduki rumah sakit kota. Mereka juga mengatakan bahwa Wali Kota telah ditahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendudukan Rusia di kota Slavutych mendorong warga setempat turun ke jalan, membawa bendera Ukraina dan menuju rumah sakit. Para pejabat juga mengatakan pasukan Rusia menembak ke udara dan melemparkan granat kejut ke kerumunan warga.

Melalui Telegram, sejumlah gambar di mana puluhan orang berkumpul di sekitar bendera Ukraina dibagikan. Mereka juga meneriakkan "Kemuliaan bagi Ukraina."

ADVERTISEMENT

Pada Sabtu (26/3), Fomichev memposting video di Facebook yang mengatakan bahwa setidaknya tiga orang telah meninggal, tanpa merinci apa yang telah terjadi.

"Kami belum mengidentifikasi mereka semua," tambahnya, tetapi mengatakan bahwa warga sipil termasuk di antara yang tewas.

"Sementara mereka telah mempertahankan kota mereka, mereka menghadapi kekuatan yang lebih besar," katanya.

Simak Video 'Rudal Rusia Sikat Penyimpanan BBM di Lviv Ukraina, 5 Orang Terluka':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui Pembangkit Nuklir Chernobyl diambil alih oleh tentara Rusia pada 24 Februari lalu, di hari yang sama ketika Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina.

Terdapat sekitar 25.000 orang yang tinggal di kota tersebut, yang dibangun setelah tragedi nuklir Chernobyl 1986 silam.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya "memantau dengan cermat situasi" setelah regulator nuklir Ukraina menginformasikan bahwa kota itu telah direbut oleh pasukan Rusia.

Badan pengawas PBB itu mengatakan pihaknya prihatin dengan rotasi karyawan di Chernobyl dan bagaimana mereka kembali ke rumahnya untuk beristirahat.

"Tidak ada rotasi staf di PLTN selama hampir seminggu ini," kata IAEA.

Sekitar 100 teknisi Ukraina terus menjalankan operasi harian di lokasi radioaktif selama hampir empat minggu tanpa dirotasi.

Halaman 2 dari 2
(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads