Rangkuman Invasi Rusia ke Ukraina Terkini: Serangan Rudal Masih Terjadi

Rangkuman Invasi Rusia ke Ukraina Terkini: Serangan Rudal Masih Terjadi

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 27 Mar 2022 09:57 WIB
Militer Rusia terus membombardir jantung kota Ukraina dan mengepung ibu kota.
Ilustrasi situasi di Ukrana (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlalu lebih dari sebulan lamanya. Hingga saat ini serangan demi serangan masih terus dilancarkan meski upaya dari berbagai pihak untuk menyelesaikan perang telah dilakukan.

Invasi Rusia ke Ukraina berlangsung sejak 24 Maret 2022 lalu. Itu artinya sudah 32 hari lamanya kedua belah pihak belum juga mencapai kesepakatan penghentian perang.

Berikut rangkuman situasi terkini invasi Rusia ke Ukraina pada Minggu (27/3) tepat di hari ke-32.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Klaim Tahap Pertama Rencana Militer di Ukraina Sudah Tuntas

Seorang jenderal top Rusia memberikan beberapa pernyataan publik paling rinci hingga tentang strategi militer Rusia di Ukraina. Dia mengklaim 'tahap pertama' dari rencana militer Rusia sekarang telah selesai, dengan fokus utama mereka sekarang berpusat di Ukraina timur.

"Secara umum, tugas utama tahap pertama operasi telah selesai," kata wakil kepala pertama Staf Umum Rusia Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy seperti dilansir dari CNN.

ADVERTISEMENT

"Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, memungkinkan kami, saya tekankan lagi, untuk memfokuskan upaya utama untuk mencapai tujuan utama - pembebasan Donbas," sambungnya.

Diketahui pada malam sebelum invasi, Rusia mengakui dua wilayah separatis di Ukraina timur, yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan bahwa tujuan dari apa yang oleh para pejabat Rusia disebut secara halus sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina adalah demiliterisasi total negara tersebut. Putin mengatakan perang berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan Rusia telah mengalami kerugian serius.

Rusia Akui 1.351 Tentaranya Tewas dalam Invasi ke Ukraina

Dalam pernyataan terbaru militer Rusia, diakui terdapat 1.351 tentaranya tewas dalam 'operasi militer khusus' di Ukraina sejak akhir Februari lalu. Rusia juga menyebut lebih dari 400.000 warga sipil telah dievakuasi dari Ukraina.

Seperti dilansir AFP, dalam briefing di Moskow pada Jumat (25/3) waktu setempat, selain mengumumkan 1.351 tentara tewas di Ukraina, pejabat senior militer Rusia juga menyebut bahwa sekitar 3.825 tentara lainnya mengalami luka-luka.

Pernyataan ini berbanding jauh dengan klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia mengklaim 16.00 pasukan militer Rusia tewas saat berhadapan dengan militer Ukraina. Dari data itu, dua di antaranya adalah komandan tinggi perang.

7 Jenderal Rusia Tewas dalam Invasi

Para pejabat negara Barat mengungkapkan tujuh jenderal militer Rusia tewas dalam invasi militer ke Ukraina. Salah satunya dilaporkan tewas dibunuh oleh anak buahnya sendiri saat invasi berlanjut di Ukraina.

Seperti dilansir AFP, sejumlah pejabat negara Barat, yang enggan disebut namanya, membeberkan beberapa nama jenderal Rusia yang tewas di Ukraina. Yang terbaru diidentifikasi sebagai Letnan Jenderal Yakov Rezanstev, yang merupakan komandan Angkatan Darat Gabungan ke-49 Rusia di distrik militer selatan.

Yang lainnya diidentifikasi sebagai Jenderal Magomed Tushaev dari Pasukan Khusus Chechnya, yang turut dikerahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Dalam pernyataannya, salah satu pejabat negara Barat yang enggan disebut namanya juga mengklaim bahwa seorang jenderal Rusia yang menjabat Komandan Brigade Senapan Mesin ke-37 Rusia tewas dibunuh pasukannya sendiri 'sebagai konsekuensi atas skala kerugian yang dialami brigadenya'.

"Kami meyakini dia dibunuh oleh pasukannya sendiri secara sengaja," sebut pejabat negara Barat itu, tanpa menyebut identitas komandan yang dimaksud. Dia hanya menyatakan bahwa komandan itu tewas usai 'dilindas'

Simak kelanjutannya di halaman berikut ini.

Saksikan Video 'Momen Rusia Tembakkan Rudal Jelajah ke Ukraina dari Laut':

[Gambas:Video 20detik]



Fasilitas Bahan Bakar Militer Terbesar Ukraina Hancur

Rusia mengklaim telah menghancurkan situs penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina. Disebutkan bahwa pasukan Rusia menyerangnya dengan rudal jelajah Kalibr.

"Pada malam 24 Maret, rudal jelajah berbasis laut presisi tinggi Kalibr menyerang pangkalan bahan bakar di desa Kalynivka dekat Kiev," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP.

Kementerian mengatakan tempat tersebut adalah fasilitas penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina, memasok pasukan di bagian tengah negara pro-Barat itu.

Rusia Tembak 2 Rudal ke Penyimpanan BBM di Lviv Ukraina

Militer Rusia disebut menembakkan 2 rudal ke sebuah fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di dekat Kota Lviv, Ukraina. Serangan rudal Rusia tersebut menyebabkan 5 orang terluka.

Seperti dilansir AFP, pejabat setempat mengatakan penembakan rudal itu terjadi pada Sabtu (26/3) kemarin di Kota Lviv, Ukraina. Sementara itu, Gubernur regional Maksym Koztsky menyebut ada 2 rudal yang ditembak Rusia.

"Ada dua serangan rudal di Lviv," kata gubernur regional Maksym Kozytsky di media sosial.

Lebih dari 3,7 juta Warga Ukraina Mengungsi

PBB mengatakan lebih dari 3,7 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia sebulan lalu. Badan pengungsi PBB mengatakan ada 3.772.599 warga Ukraina telah meninggalkan negara itu, meningkat 46.793 dari angka hari sebelumnya.

Sekitar 90 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. PBB memperkirakan bahwa 6,5 juta orang lainnya mengungsi di Ukraina.

Rusia Rebut Kota Slavutych

Pasukan Rusia mengambil alih sebuah kota di mana staf yang bekerja di lokasi nuklir Chernobyl tinggal dan menahan wali kotanya. Perebutan kota itu memicu protes dari warga sekitar.

"Saya telah dibebaskan. Semuanya baik-baik saja, sejauh mungkin di bawah pendudukan," kata wali kota Slavutych, Yuri Fomichev, kepada AFP melalui telepon, tetapi kemudian melaporkan kematian tiga warga sipil.

Ukraina Berhasil Rebut Kembali Kota Trostianets

Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali kota timur laut Trostianets, dekat perbatasan Rusia, salah satu kota pertama yang direbut dalam invasi Rusia.

Kementerian Pertahanan Ukraina memperlihatkan gambar yang menunjukkan tentara Ukraina dan warga sipil di antara bangunan yang rusak berat, dan apa yang tampak seperti peralatan militer Rusia yang ditinggalkan.

Halaman 3 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads