Biden Minta RI Undang Ukraina ke G20 Jika Rusia Diundang, di Mana Menhan Rusia?

International Updates

Biden Minta RI Undang Ukraina ke G20 Jika Rusia Diundang, di Mana Menhan Rusia?

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 25 Mar 2022 17:55 WIB
President Joe Biden walks on the South Lawn of the White House before boarding Marine One, Friday, March 18, 2022, in Washington. Biden is spending the weekend at his home in Rehoboth Beach, Del. (AP Photo/Patrick Semansky)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo/Patrick Semansky)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyakini Rusia harus dikeluarkan dari G20, forum kerja sama ekonomi internasional yang tahun ini di bawah Presidensi Indonesia. Biden menambahkan jika Indonesia sebagai Presiden G20 dan negara anggota lainnya tidak setuju, maka Ukraina harus diundang ke pertemuan G20.

"Jawaban saya adalah iya, tergantung pada G20," ucap Biden ketika ditanya soal apakah Rusia harus dikeluarkan dari G20, di sela-sela kunjungannya ke Brussels, Belgia, seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (25/3/2022).

Namun demikian, Biden menambahkan jika negara-negara anggota G20 lainnya, termasuk Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini, tidak setuju untuk mengeluarkan Rusia, maka Ukraina -- yang bukan negara anggota G20 -- seharusnya diizinkan ikut hadir dalam rapat G20 di Bali pada November mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (25/3/2022):

ADVERTISEMENT

- Rusia Hancurkan Fasilitas Bahan Bakar Militer Terbesar Ukraina

Rusia mengklaim telah menghancurkan situs penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina. Disebutkan bahwa pasukan Rusia menyerangnya dengan rudal jelajah Kalibr.

"Pada malam 24 Maret, rudal jelajah berbasis laut presisi tinggi Kalibr menyerang pangkalan bahan bakar di desa Kalynivka dekat Kiev," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (25/3/2022).

Kementerian mengatakan tempat tersebut adalah fasilitas penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina, memasok pasukan di bagian tengah negara pro-Barat itu.

- Kim Jong-Un Awasi Peluncuran Rudal Antarbenua yang Mendarat di Jepang

Korea Utara (Korut) mengklaim sukses menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) 'jenis baru' untuk meningkatkan penangkal nuklir terhadap 'imperialis' Amerika Serikat (AS). Pemimpin Korut Kim Jong-Un disebut mengawasi secara langsung uji coba yang memicu kecaman berbagai negara itu.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (25/3/2022), peluncuran rudal ICBM pada Kamis (24/3) waktu setempat merupakan pertama kalinya Korut meluncurkan rudal paling kuatnya sejak tahun 2017, dan tampaknya rudal tipe baru itu mampu meluncur lebih tinggi juga lebih jauh dari rudal-rudal ICBM Korut yang diuji coba sebelumnya.

Laporan kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), menyebut rudal antarbenua yang bernama Hwasong-17 itu merupakan rudal ICBM raksasa yang pertama diungkap ke publik pada Oktober 2020. Para pengamat menjulukinya sebagai 'rudal monster'.

Namun diketahui bahwa rudal Hwasong-17 itu tidak pernah diuji coba dengan sukses sebelumnya.

- Fakta Tentang Rudal Korut yang Mendarat di Jepang, Bisa Jangkau Daratan AS!

Korea Utara (Korut) telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya berhasil menguji jenis baru rudal balistik antarbenua (ICBM), uji coba jarak jauh pertamanya dalam lebih dari empat tahun dan menandai potensi era baru konfrontasi regional.

Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada hari Jumat (25/3) bahwa pemimpin Korut, Kim Jong Un telah secara langsung memandu peluncuran senjata, yang dikenal sebagai Hwasong-17, yang paling canggih hingga saat ini. Laporan itu menggambarkan peluncuran tersebut sebagai "pencegah perang nuklir yang kuat" dan mengutip Kim yang mengatakan negara itu "sepenuhnya siap" untuk potensi konfrontasi militer dengan Amerika Serikat.

Senjata canggih itu, setidaknya secara teoritis, dapat menempatkan seluruh daratan Amerika Serikat dalam jangkauan hulu ledak nuklir Korea Utara. Namun, ada banyak hal yang tidak diketahui tentang kemampuan rudal untuk mengirimkan muatan nuklir tepat sasaran.

- Sebulan Invasi ke Ukraina, Keberadaan Menhan Rusia Misterius!

Keberadaan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu misterius saat invasi ke Ukraina terus berlanjut sehingga memicu berbagai spekulasi. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menolak untuk mengomentari laporan media yang menyebut Shoigu memiliki masalah kesehatan.

Seperti dilansir CNN, Jumat (25/3/2022), Shoigu yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, menjauhi sorotan publik dan media beberapa waktu terakhir meskipun memegang peran utama dalam invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung sebulan.

Laporan outlet investigasi independen Rusia, Agentstvo, yang mengutip sejumlah sumber anonim dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (23/3) waktu setempat menyebut Shoigu dalam kondisi kesehatan yang buruk.

- Biden Setuju G20 Depak Rusia: Jika RI Tak Setuju, Ukraina Harus Diundang!

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyakini Rusia harus dikeluarkan dari G20, forum kerja sama ekonomi internasional yang tahun ini di bawah Presidensi Indonesia. Biden menambahkan jika Indonesia sebagai Presiden G20 dan negara anggota lainnya tidak setuju, maka Ukraina harus diundang ke pertemuan G20.

"Jawaban saya adalah iya, tergantung pada G20," ucap Biden ketika ditanya soal apakah Rusia harus dikeluarkan dari G20, di sela-sela kunjungannya ke Brussels, Belgia, seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (25/3/2022).

Namun demikian, Biden menambahkan jika negara-negara anggota G20 lainnya, termasuk Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini, tidak setuju untuk mengeluarkan Rusia, maka Ukraina -- yang bukan negara anggota G20 -- seharusnya diizinkan ikut hadir dalam rapat G20 di Bali pada November mendatang.

"Itu tergantung pada G20. Itu dibahas hari ini, dan saya mengemukakan kemungkinan bahwa, jika itu tidak bisa dilakukan -- jika Indonesia dan yang lain tidak setuju -- maka dalam pandangan saya, kita harus meminta agar baik Ukraina bisa menghadiri pertemuan juga ... pada dasarnya (memiliki) Ukraina untuk bisa menghadiri pertemuan G20 dan mengamati," jelas Biden dalam pernyataannya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads