Australia Beri Sanksi Presiden Belarusia karena Dukung Invasi Rusia

Australia Beri Sanksi Presiden Belarusia karena Dukung Invasi Rusia

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 25 Mar 2022 12:25 WIB
Belarusian President Alexander Lukashenko watches military drills via videoconference with Russian President Vladimir Putin in Moscow, Russia, Saturday, Feb. 19, 2022. The Russian military on Friday announced massive drills of its strategic nuclear forces. Russian President Vladimir Putin will personally oversee Saturdays exercise, which will involve multiple practice launches of intercontinental ballistic missiles and cruise missiles, the Defense Ministry said. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (dok. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Canberra -

Pemerintah Australia menjatuhkan sanksi terhadap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko karena mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Sanksi-sanksi juga turut dijatuhkan terhadap keluarga Lukashenko.

Seperti dilansir CNN, Jumat (25/3/2022), Kementerian Luar Negeri Australia menyatakan bahwa selain Lukashenko, sanksi juga dijatuhkan terhadap istri Lukashenko, Galina, dan anak laki-laki mereka, Viktor, yang sebelumnya memegang jabatan senior pada sektor keamanan nasional dalam pemerintahan Belarusia.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, menyebut Belarusia terus memberikan dukungan strategis kepada Rusia dan pasukan militernya 'dalam serangan mereka terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Australia juga mengumumkan bahwa rentetan sanksi baru turut menargetkan 22 warga Rusia yang disebut sebagai 'propagandis Rusia dan agen informasi keliru', termasuk editor senior dari outlet media Russia Today, Yayasan Budaya Strategis, InfoRos dan NewsFront.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Australia itu menyebut sanksi-sanksi dimaksudkan untuk 'memastikan bahwa Rusia dan pihak-pihak yang mendukung invasinya yang ilegal, tidak beralasan, terhadap negara tetangganya yang demokratis, akan membayar harga yang tinggi'.

ADVERTISEMENT

"Australia akan terus menjatuhkan sanksi lebih lanjut untuk memicu kerugian signifikan terhadap mereka yang ada di Rusia dan Belarusia, yang memikul tanggung jawab atau memegang tuas kekuasaan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Australia.

Simak juga video 'Zelenskiy Bangga Satu Bulan Bertahan dari Gempuran Rusia di Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan CNN bahwa Amerika Serikat (AS) dan NATO meyakini Belarusia segera bergabung dengan pasukan Rusia dalam invasinya ke Ukraina. Seorang pejabat militer di NATO yang dikutip CNN menduga Belarusia dimungkinkan akan terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.

Sumber CNN menyebutkan Belarusia telah menyiapkan unit tempur yang terdiri atas ribuan tentara yang siap dikerahkan. Secara terpisah, seorang pejabat senior intelijen NATO menyebut pemerintah Belarusia mempersiapkan 'pembenaran' untuk serangannya terhadap Ukraina.

Diketahui bahwa ketika Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari lalu, Belarusia membuka akses ke perbatasan terhadap ribuan tentara Rusia yang berkumpul di wilayahnya. AS dan Eropa telah terlebih dulu menjatuhkan sanksi terhadap pejabat-pejabat Belarusia, termasuk Lukashenko.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads