Seorang editor stasiun televisi Rusia yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina saat siaran berita di televisi pemerintah, menyerukan agar warga Rusia lainnya angkat bicara menentang 'perang mengerikan' di Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Senin (21/3/2022), Marina Ovsyannikova diketahui menerobos masuk ke dalam set siaran berita malam pada saluran televisi pemerintah, Channel One, yang juga merupakan saluran televisi terbesar kedua di Rusia, sembari memegang poster bertuliskan 'Tidak pada perang'.
Aksi protes itu dilakukan Ovysyannikova pekan lalu saat dia masih menjadi editor Channel One di Moskow.
Ovysyannikova sempat ditahan dan dihukum denda sebesar 30.000 Ruble (Rp 4 juta), sebelum akhirnya dibebaskan sembari menunggu kemungkinan penuntutan lebih lanjut. Dia juga sempat ditawari suaka dari Prancis, namun dia menolaknya.
Pada Minggu (20/3) waktu setempat, Ovysyannikova mengatakan kepada media Amerika Serikat (AS), ABC News, bahwa keputusannya melakukan aksi protes adalah 'spontan'. Dia mengakui rasa ketidakpuasan yang mendalam terhadap pemerintah Rusia telah berakumulasi selama bertahun-tahun.
Dituturkan juga oleh Ovysyannikova bahwa banyak rekan-rekannya yang juga merasakan ketidakpuasan yang sama.
"Propaganda di saluran televisi pemerintah kami menjadi semakin dan semakin terdistorsi, dan tekanan yang diterapkan dalam politik Rusia tidak bisa membuat kami acuh tak acuh," tutur Ovysyannikova kepada program ABC News 'This Week'.
Simak juga video 'Zelensky Bandingkan Serangan ke Ukraina dengan Awal Terbentuknya Nazi':
(nvc/ita)