Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu (19/3) kembali menyerukan untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (19/3/2022), pemimpin Ukraina itu mengatakan, pembicaraan tersebut adalah "satu-satunya kesempatan bagi Rusia untuk meminimalkan kerusakan yang dilakukan dengan kesalahan mereka sendiri" setelah menginvasi Ukraina.
Kedua belah pihak saat ini mengadakan serangkaian negosiasi tetapi sejauh ini, seperti putaran-putaran sebelumnya, pembicaraan tersebut hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Pembicaraan di tingkat presiden belum pernah terlaksana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah waktunya untuk bertemu, berbicara, waktu untuk memperbarui integritas teritorial dan keadilan untuk Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting ke Facebook.
"Jika tidak, kerugian Rusia akan sedemikian rupa, sehingga beberapa generasi tidak akan pulih," imbuhnya.
Zelensky juga mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina telah berhasil menyelamatkan lebih dari 9.000 orang dari kota pelabuhan Mariupol, yang dikepung oleh pasukan Rusia.
Ditambahkannya, masih belum ada informasi tentang jumlah orang yang tewas ketika sebuah teater di kota Mariupol yang dijadikan tempat perlindungan warga sipil, digempur Rusia.
Zelensky mengatakan, sekitar 180.000 warga Ukraina telah diselamatkan melalui koridor kemanusiaan di seluruh negeri.
Beberapa putaran negosiasi antara Kiev dan Moskow telah berlangsung, baik secara langsung maupun secara virtual sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Rangkaian pembicaraan terakhir, yang keempat, dibuka pada hari Senin lalu.
Rusia, yang telah melakukan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari, telah meminta agar tetangganya itu tidak pernah bergabung dengan aliansi militer NATO, serta menuntut "demiliterisasi" dan "denazifikasi".