Militer Ukraina mengklaim Rusia kehilangan lebih dari 14.000 tentara dalam invasi militer yang dilancarkan sejak 24 Februari lalu. Ukraina juga menyebut ratusan tank dan puluhan pesawat tempur Rusia hancur dalam pertempuran di wilayahnya.
Seperti dilansir kantor berita Ukraina, Ukrinform, Jumat (18/3/2022), klaim soal kerugian besar-besaran dari Rusia itu disampaikan oleh Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataan via Facebook.
"Antara 24 Februari 2022 hingga 18 Maret 2022, total kerugian musuh dalam pertempuran adalah sebagai berikut: 14.200 tentara, 450 tank, 1.448 kendaraan tempur lapis baja, 205 sistem artileri, 72 sistem peluncuran roket ganda," demikian seperti dilaporkan militer Ukraina dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga dalam pernyataan tersebut bahwa militer Ukraina telah menghancurkan 43 sistem antipesawat Rusia, kemudian 93 pesawat tempur Rusia, 112 helikopter militer, 879 kendaraan motor, tiga kapal, lalu 60 unit tank bahan bakar, 12 kendaraan udara tanpa awak dan 11 unit perlengkapan khusus Rusia.
Klaim militer Ukraina itu belum dikomentari oleh pihak Rusia.
Otoritas Rusia sebelumnya mengakui bahwa tentara-tentara tewas dalam apa yang disebutnya sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina. Namun data terbaru soal jumlah tentara yang tewas, serta soal kerugian militer di Ukraina, belum dirilis oleh Rusia.
Pada Kamis (17/3) waktu setempat, intelijen militer Inggris melaporkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina sebagian besar terhenti di semua lini. Pasukan Rusia disebut mengalami kerugian besar dalam pertempuran di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijennya, seperti dilansir Reuters dan CNN, menyebut perlawanan yang diberikan Ukraina masih kuat.
"Perlawanan Ukraina tetap kokoh dan terkoordinasi dengan baik," demikian dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.
"Sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk semua kota besar, tetap berada di tangan Ukraina," imbuh laporan intelijen itu.