Teater Mariupol Hancur Digempur Rusia, Pencarian Korban Dilakukan

Teater Mariupol Hancur Digempur Rusia, Pencarian Korban Dilakukan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Mar 2022 14:03 WIB
This photo released by Donetsk Regional Civil-Military Administration Council on Wednesday, March 16, 2022 shows the Drama Theatre, damaged after shelling, in Mariupol, Ukraine. (Donetsk Regional Civil-Military Administration Council via AP)
Gedung teater di Mariupol, Ukraina, hancur usai digempur pasukan Rusia (Donetsk Regional Civil-Military Administration Council via AP)
Kiev -

Petugas penyelamat Ukraina terus mencari korban selamat di antara reruntuhan gedung teater di kota Mariupol yang digempur pasukan Rusia. Dilaporkan 1.000 orang berlindung di ruang bawah tanah yang ada di gedung teater itu saat Rusia melancarkan serangannya pada Kamis (17/3) waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Jumat (18/3/2022), sekitar 24 jam berlalu sejak gempuran Rusia menghancurkan gedung teater di kota Mariupol, namun jumlah korban tewas, korban luka maupun jumlah orang yang terjebak di reruntuhan masih belum jelas.

Ombudswoman Ukraina, Lyudmyla Denisova, menuturkan bahwa tempat perlindungan bom yang ada di dalam gedung teater itu berhasil bertahan dari gempuran Rusia. Denisova bahkan menyebut beberapa 'warga dewasa dan anak-anak' berhasil muncul dalam keadaan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya terus dilakukan untuk membuka ruang bawah tanah," ucap Denisova, di tengah kekhawatiran bahwa hingga 1.000 orang bersembunyi di ruang bawah tanah saat serangan terjadi.

Secara terpisah, anggota parlemen Ukraina Sergiy Taruta juga mengklaim sejumlah orang muncul dari reruntuhan gedung teater itu. Namun dia juga memberikan peringatan yang berbunyi: "Semua orang yang selamat dari pengeboman akan mati di bawah reruntuhan gedung teater atau sudah mati."

ADVERTISEMENT

Serangan terhadap gedung sipil yang telah ditandai tulisan 'DETI' yang berarti 'anak-anak' dalam bahasa Rusia itu, memicu kecaman internasional dan meningkatkan tekanan bagi sekutu-sekutu Rusia, terutama China, untuk mengecam Rusia yang dengan sengaja menargetkan warga sipil.

Usai serangan ke gedung teater di Mariupol itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan 'sulit untuk menyimpulkan' bahwa rezim Presiden Vladimir Putin tidak terlibat dalam kejahatan perang dengan menargetkan warga sipil.

Lihat juga Video: Sosok Aktris Ukraina Oksana Shvets yang Tewas Akibat Serangan Rusia

[Gambas:Video 20detik]



Rusia secara rutin menyangkal tuduhan menargetkan warga sipil, dan Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya tidak menyerang target darat apapun di Mariupol pada saat gedung teater diserang.

Rusia justru menuduh batalion Azov yang disebut beraliran nasionalis garis keras di Ukraina telah memasang ranjau di gedung teater itu dan menyandera sejumlah warga sipil di sana, dalam apa yang disebutnya sebagai 'provokasi berdarah'. Batalion Azov diketahui kerap menjadi target propaganda Rusia.

Pengepungan Rusia atas kota Mariupol, yang memutuskan pasokan listrik dan saluran komunikasi, juga pasokan makanan, telah menutup akses dan menjadikan verifikasi independen untuk setiap informasi atau serangan mustahil untuk dilakukan.

Otoritas setempat menyebut lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempuran Rusia di kota Mariupol. Disebutkan juga bahwa 80 persen rumah di kota itu juga hancur.

"Di jalanan, ada banyak mayat warga sipil yang tewas. Ini bukan lagi Mariupol. Ini neraka," sebut Tamara Kavunenko (58) kepada AFP usai mengungsi dari Mariupol.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads