Uni Eropa memberlakukan larangan ekspor untuk champagne, mobil mewah, pakaian, produk elektronik dan perlengkapan olahraga mahal ke Rusia. Hal ini menjadi bagian dari babak baru sanksi-sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Rabu (16/3/2022), sanksi terbaru itu diumumkan oleh Jurnal Resmi Uni Eropa yang merilis daftar barang mewah yang dilarang untuk diekspor yang mencapai setebal 29 halaman.
Paket sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa menambahkan 15 individu -- termasuk oligarki Roman Abramovich dan German Khan yang dianggap 'propagandis' Rusia -- dan sembilan perusahaan kunci dalam sektor penerbangan, militer, perakitan kapal dan mesin Rusia.
Dalam sanksinya, Uni Eropa juga melarang investasi dan bantuan untuk sektor energi Rusia dan impor baja jadi dari Rusia. Lembaga pemeringkat kredit juga dilarang mengevaluasi lembaga dan perusahaan Rusia.
Larangan ekspor barang mewah dari Uni Eropa ke Rusia itu, menurut pejabat Uni Eropa yang enggan disebut namanya, merupakan upaya 'untuk menargetkan para elite, oligarki' di Rusia.
Pejabat itu menyebut bahwa total penjualan barang mewah dari Uni Eropa ke Rusia mencapai 3,5 miliar Euro per tahun -- kurang dari lima persen dari nilai ekspor global dari Uni Eropa.
"Kami hanya ingin menargetkan produk-produk yang akan menjadi barang-barang mewah... jadi kami tidak menargetkan warga Rusia biasa yang ingin membeli peralatan rumah tangga atau mobil lainnya yang nilainya rendah," sebut seorang pejabat Uni Eropa lainnya, yang enggan disebut namanya.
Simak juga video 'Cerita Jokowi Digugat Uni Eropa Soal Stop Ekspor Nikel: Nggak Apa-apa!':
(nvc/ita)