Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan perombakan sistem pemerintahan di negaranya. Tokayev juga mengajukan sejumlah perubahan dalam parlemen Kazakhstan.
Dalam pidato kenegaraannya seperti disiarkan Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta, Rabu (16/3/2022), Tokayev membahas soal reformasi politik bagi Kazakhstan juga langkah sosial-ekonomi yang akan diambil pemerintahannya.
Pidato yang disampaikan dalam sesi gabungan parlemen Kazakhstan ini diawali Tokayev dengan membahas kerusuhan mematikan yang melanda negara tersebut pada Januari lalu. Ditegaskan Tokayev bahwa semua pihak yang bersalah terkait kerusuhan itu akan dihukum.
"Sekitar 2.000 orang ditahan di tengah peristiwa tragis yang terjadi di Kazakhstan pada Januari," ucap Tokayev dalam pidatonya.
Dia menyebut ada banyak orang yang kemudian dibebaskan, namun bagi orang-orang yang terbukti melakukan tindak kejahatan serius akan dihukum. "Tugas kita menghukum teroris, kriminal, bandit," imbuhnya.
Tokayev kemudian mencetuskan bahwa Kazakhstan membutuhkan reformasi fundamental. Pada awal pidatonya, dia menyatakan ada tujuan yang tinggi, yakni membangun Kazakhstan Baru usai kerusuhan pada Januari lalu.
"Kita berbicara soal transisi dari super-presidential," cetus Tokayev. "Sistem politik kita harus beradaptasi pada realita baru," imbuhnya.
Disebutkan Tokayev dalam pidatonya bahwa dominasi politik harus dihilangkan dan dia menyebut sistem yang baru nantinya akan menghilangkan keinginan untuk memonopoli partai politik.
Lihat juga video saat 'Hampir 8.000 Orang Ditahan Terkait Kerusuhan di Kazakhstan':
(nvc/ita)