Presiden Kazakhstan Umumkan Perombakan Sistem Pemerintahan

Presiden Kazakhstan Umumkan Perombakan Sistem Pemerintahan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 16 Mar 2022 14:07 WIB
In this image taken from video released by Kazakhstans Presidential Press Service, Kazakhstans President Kassym-Jomart Tokayev speaks during his televised statement to the nation in Nur-Sultan, Kazakhstan, Friday, Jan. 7, 2022. In the face of mounting domestic unrest and apparent uncertainty over the loyalty of law enforcement and military forces, Kazakhstans president has turned to a Russia-dominated security alliance for help. The Collective Security Treaty Organization was formed in the first half of the 1990s following the collapse of the Soviet Union. Besides Russia, it includes Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, and Tajikistan. (Kazakhstans Presidential Press Service via AP)
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev (dok. Kazakhstan's Presidential Press Service via AP)
Nur-Sultan -

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan perombakan sistem pemerintahan di negaranya. Tokayev juga mengajukan sejumlah perubahan dalam parlemen Kazakhstan.

Dalam pidato kenegaraannya seperti disiarkan Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta, Rabu (16/3/2022), Tokayev membahas soal reformasi politik bagi Kazakhstan juga langkah sosial-ekonomi yang akan diambil pemerintahannya.

Pidato yang disampaikan dalam sesi gabungan parlemen Kazakhstan ini diawali Tokayev dengan membahas kerusuhan mematikan yang melanda negara tersebut pada Januari lalu. Ditegaskan Tokayev bahwa semua pihak yang bersalah terkait kerusuhan itu akan dihukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar 2.000 orang ditahan di tengah peristiwa tragis yang terjadi di Kazakhstan pada Januari," ucap Tokayev dalam pidatonya.

Dia menyebut ada banyak orang yang kemudian dibebaskan, namun bagi orang-orang yang terbukti melakukan tindak kejahatan serius akan dihukum. "Tugas kita menghukum teroris, kriminal, bandit," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Tokayev kemudian mencetuskan bahwa Kazakhstan membutuhkan reformasi fundamental. Pada awal pidatonya, dia menyatakan ada tujuan yang tinggi, yakni membangun Kazakhstan Baru usai kerusuhan pada Januari lalu.

"Kita berbicara soal transisi dari super-presidential," cetus Tokayev. "Sistem politik kita harus beradaptasi pada realita baru," imbuhnya.

Disebutkan Tokayev dalam pidatonya bahwa dominasi politik harus dihilangkan dan dia menyebut sistem yang baru nantinya akan menghilangkan keinginan untuk memonopoli partai politik.

Lihat juga video saat 'Hampir 8.000 Orang Ditahan Terkait Kerusuhan di Kazakhstan':

[Gambas:Video 20detik]



Sebagai salah satu upaya reformasi, Tokayev juga mengumumkan larangan bagi kerabat dekat Presiden Kazakhstan untuk memegang jabatan publik dalam kapasitas politik dan memimpin perusahaan-perusahaan. Masih dalam pidatonya, Tokayev juga mengusulkan pembentukan Mahkamah Konstitusi.

Diketahui bahwa Kazakhstan memiliki dua kamar dalam parlemennya, yakni Senat sebagai majelis tinggi dan Majilis sebagai majelis rendah. Dalam pidatonya, Tokayev juga mengumumkan pengurangan kuota presidensial untuk Senat Kazakshtan dan menghapuskan kuota Dewan Rakyat Kazakhstan untuk anggota Majilis.

Senat Kazakhstan terdiri atas 15 anggota yang ditunjuk oleh Presiden, dengan memperhatikan keterwakilan yang setara untuk kepentingan nasional dan budaya, serta kepentingan masyarakat lainnya. Sedangkan Majilis terdiri atas 107 anggota, dengan sembilan anggota di antaranya dipilih oleh Dewan Rakyat Kazakhstan.

Langkah-langkah yang diumumkan Tokayev itu menjadi bagian dari upaya reformasi Kazakhstan usai dilanda kerusuhan mematikan pada Januari lalu. Dia menyebut bahwa peristiwa itu berdampak buruk pada citra Kazakhstan di mata dunia.

Oleh karena itu dia mendorong semua pihak untuk terlibat dalam upaya reformasi tersebut. "Mengajak semuanya berpartisipasi dalam pembangunan Kazakhstan Baru," cetus Tokayev.

"Kita akan mengatasi semua tantangan, dan menjadikan Kazakhstan lebih kuat," tandasnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads