International Updates

Rusia-Ukraina Lanjutkan Dialog, Moskow Disebut Minta Bantuan Militer China

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Mar 2022 18:05 WIB
Ilustrasi -- Pusat logistik Ukraina membara digempur Rusia (dok. AP/Efrem Lukatsky)
Jakarta -

Dialog antara delegasi Rusia dan Ukraina dilanjutkan pada Senin (14/3) waktu setempat via video conference. Sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut Rusia meminta bantuan militer dan ekonomi kepada China untuk membantu invasi ke Ukraina yang berlanjut sejak 24 Februari lalu.

Di tengah invasi militer yang terus berlanjut, Rusia dan Ukraina sepakat melanjutkan dialog atau perundingan via video conference atau secara virtual, tidak lagi secara langsung seperti tiga perundingan sebelumnya.

Sementara laporan CNN yang mengutip seorang pejabat senior AS, yang juga enggan disebut namanya, menyebut bahwa salah satu bantuan militer yang diminta Rusia kepada China berupa pesawat tak berawak atau drone.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (14/3/2022):

- Rusia-Ukraina Lanjutkan Perundingan 14 Maret via Video Conference

Perundingan antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan pada Senin (14/3) waktu setempat, saat invasi militer Rusia ke Ukraina terus berlanjut. Perundingan lanjutan antara kedua negara yang tengah berperang ini akan digelar via video conference, tidak lagi secara langsung seperti tiga perundingan sebelumnya.

Seperti dilansir BBC dan AFP, Senin (14/3/20220), juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa perundingan selanjutnya akan dilakukan via video conference.

Secara terpisah, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, yang juga perunding Ukraina, mengonfirmasi pernyataan Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia.

- Rusia Disebut Minta Bantuan Militer dari China untuk Invasi Ukraina

Rusia dilaporkan meminta bantuan militer dan ekonomi kepada China untuk invasi ke Ukraina yang berlanjut sejak 24 Februari lalu. Potensi pemberian bantuan dari China dinilai akan menjadi perkembangan signifikan dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (14/3/2022), Rusia yang menyebut invasi ke Ukraina sebagai 'operasi militer khusus' diketahui mempererat kerja sama dengan China saat keduanya sama-sama berada di bawah tekanan kuat Barat terkait isu hak asasi manusia (HAM) dan rentetan isu lainnya.

Otoritas China diketahui tidak mengecam aksi militer Rusia ke Ukraina dan enggan menyebutnya sebagai 'invasi'. Namun China menyerukan solusi negosiasi untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina.




(nvc/nvc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork