Wabah Omicron Meluas, China Lockdown Kota Berpenduduk 17 Juta Jiwa

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Mar 2022 13:07 WIB
Ilustrasi -- Kota Shenzhen di China (dok. Anthony WALLACE/AFP)
Beijing -

Sedikitnya 17 juta orang yang tinggal di kota pusat teknologi Shenzhen, China, memulai hari pertama lockdown terbaru pada Senin (14/3). Lockdown diterapkan di kota Shenzhen sebagai upaya menekan wabah virus Corona (COVID-19) yang dipicu varian Omicron, yang mencuat di kota yang berdekatan dengan Hong Kong itu.

Langkah-langkah pembatasan juga diberlakukan di Shanghai dan kota-kota besar lainnya dalam upaya memusnahkan varian Omicron yang menjadi ancaman terbesar bagi kebijakan nol COVID yang dipegang China. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (14/3/2022).

Shenzhen menjadi salah satu dari sepuluh wilayah di China yang merilis perintah tetap di rumah untuk warganya.

Otoritas China melaporkan 2.300 kasus baru Corona secara nasional pada Senin (14/3) waktu setempat, dan sehari sebelumnya, mencatat nyaris 3.400 kasus Corona dalam sehari yang mencetak rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir.

"Ada banyak klaster skala kecil di desa-desa perkotaan dan pabrik-pabrik," sebut seorang pejabat kota Shenzhen, Huang Qiang.

"Ini menunjukkan risiko tinggi untuk penyebaran di tengah masyarakat, dan bahwa tindakan pencegahan lebih lanjut masih diperlukan," imbuhnya.

Sejumlah foto yang dibagikan kepada AFP oleh seorang warga Shenzhen menunjukkan pintu masuk kompleks perumahan setempat diblokir oleh pembatas plastik berukuran besar. Shenzhen diketahui menjadi pusat pembuat iPhone, Foxconn, juga Huawei dan Tencent.

Simak juga 'Apakah Indonesia Perlu Khawatir dengan Temuan Varian Deltacron?':






(nvc/tor)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork