Buntut Panjang Tembakan Rudal 'Tak Sengaja' India ke Pakistan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 13 Mar 2022 21:55 WIB
Ilustrasi (AP Photo/Manish Swarup, File)
Jakarta -

Pengakuan India yang tidak sengaja menembakkan rudal ke Pakistan berbuntut panjang. Pakistan bereaksi keras bahkan menuntut penyelidikan terkait insiden tersebut.

detikcom merangkum informasinya sebagai berikut:

Kemnhan India Ngaku Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan

Hubungan India dan Pakistan kini jadi sorotan setelah Kementerian Pertahanan India mengaku kejadian itu terjadi karena kerusakan teknis saat masa perawatan rutin. Kerusakan ini lah yang disebut menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja.

"Dalam perawatan rutin, kerusakan teknis menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja," kata Kementerian Pertahanan India.

Insiden itu disebut sangat disesalkan. Ia juga menambahkan bahwa "Masalah lega karena tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan itu,".

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Islamabad mengutuk apa yang disebutnya sebagai "pelanggaran tak beralasan atas wilayah udaranya oleh 'benda terbang supersonik' asal India,".

Respon Pakistan Soal Pengakuan India

Otoritas Pakistan menyebut rudal dari wilayah India jatuh di dekat Kota Mian Channy, yang berjarak 500 kilometer dari ibu kota Islamabad pada Rabu lalu (9/3). Rudal itu disebut tidak dilengkapi senjata (unarmed).

Penasihat Keamanan Nasional Pakistan Moeed Yusuf mengatakan bahwa India "sangat tidak bertanggung jawab" karena tidak segera memberi tentang peluncuran rudal yang tidak disengaja itu.

"Keadaan sebenarnya seputar insiden ini juga harus diselidiki untuk memastikan apakah ini peluncuran yang tidak disengaja atau sesuatu yang lebih disengaja," kata Yusuf di Twitter.

Kantor urusan luar negeri Pakistan telah memanggil utusan diplomatik India di Islamabad untuk mengajukan protes atas apa yang disebut mereka sebagai pelanggaran wilayah udara yang tidak beralasan. Insiden itu disebut dapat membahayakan penerbangan yang membawa penumpang dan nyawa warga sipil.




(izt/dhn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork