Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia mungkin saja menggunakan senjata kimia untuk melancarkan invasinya ke Ukraina. Dalam sebuah wawancara yang dimuat surat kabar Jerman Welt am Sonntag tersebut, Stoltenberg mengkhawatirkan jika benar senjata kimia digunakan, akan terjadi kejahatan perang.
"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mendengar klaim yang tidak masuk akal tentang laboratorium senjata kimia dan biologi," kata Stoltenberg, seraya menambahkan bahwa Kremlin sengaja menciptakan dalih palsu untuk membenarkan apa yang tidak dapat dibenarkan.
"Sekarang setelah klaim palsu ini dibuat, kita harus tetap waspada karena ada kemungkinan bahwa Rusia sendiri dapat merencanakan operasi senjata kimia di bawah kebohongan yang dibuat-buat ini. Itu akan menjadi kejahatan perang," kata Stoltenberg dalam wawancara tersebut, dilansir Reuters, Minggu (13/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa meskipun orang-orang Ukraina melawan invasi Rusia dengan berani, hari-hari ke depan kemungkinan akan membawa kesulitan yang lebih besar jika dugaan tersebut terjadi.
Sebelumnya, Rusia menuduh Ukraina memiliki program senjata biologis yang didanai oleh Amerika Serikat (AS). Rusia pun meminta digelar rapat mendadak Dewan Keamanan PBB pada Jumat (11/3) lalu untuk membahas tudingan tersebut.
Dalam rapat itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh Ukraina mengoperasikan jaringan 30 laboratorium yang melakukan 'eksperimen biologis sangat berbahaya' yang bertujuan menyebarkan 'patogen virus' dari kelelawar ke manusia.
Patogen itu, sebut Nebenzia, mencakup wabah, antraks, kolera dan penyakit mematikan lainnya. Klaim dan tuduhan itu disampaikan Nebenzia tanpa menyodorkan bukti kuat yang mendukung.
Klaim Rusia itupun dibantah oleh PBB. Negara-negara Barat bahkan menuduh RUsia melakukan 'kebohongan' dan 'omong kosong'. Negara-negara Barat menuduh Rusia telah menyebarkan teori konspirasi 'liar' dalam forum PBB sebagai dalih awal untuk meluncurkan serangan biologis atau serangan kimia mereka sendiri dalam invasinya ke Ukraina.
Simak Video 'Klaim Zelensky: 1.300 Tentara Ukraina Tewas, Rusia Kehilangan 12 Ribu':