Makin Banyak Sanksi dari AS dkk ke Rusia yang Serang Ukraina

Makin Banyak Sanksi dari AS dkk ke Rusia yang Serang Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 13 Mar 2022 05:58 WIB
Russian President Vladimir Putin listens to a journalists question during a joint news conference with Hungarys Prime Minister Viktor Orban following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 1, 2022. Putin says the U.S. and its allies have ignored Russias top security demands. In his first comments on the standoff with the West over Ukraine in more than a month, Putin said Tuesday that the Kremlin is still studying the U.S. and NATOs response to the Russian security demands received last week. (Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
Vladimir Putin (Foto: Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
Moskow -

Sanksi yang dijatuhkan ke Rusia oleh negara-negara Barat makin banyak. Terbaru ada Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi ke sejumlah pejabat Rusia, termasuk 3 anggota keluarga juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/3/2022), mereka yang dikenai sanksi terbaru yang diumumkan Departemen Keuangan AS pada Jumat (11/3) waktu setempat mencakup 10 orang dari Bank VTB -- peminjam terbesar kedua di Rusia dan 12 anggota Duma atau majelis rendah pada parlemen Rusia.

"Departemen Keuangan terus meminta pertanggungjawaban para pejabat Rusia karena mengizinkan perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin yang tidak bisa dibenarkan dan tak beralasan," tegas Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, telah dikenai sanksi AS sejak 3 Maret lalu. Dalam pengumumannya, AS menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap istri Peskov dan dua anaknya yang sudah dewasa.

"Mereka menjalani gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan gaji pegawai negeri yang diterima Peskov," sebut Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, pihak Rusia belum berkomentar terkait hal ini.

Empat anggota dewan Novikombank, termasuk Ketuanya Elena Georgieva, dan ABR Management dan empat anggota dewannya, termasuk Direktur Bank Rossiya Dmitri Lebedev dan Wakil Gubernur St Petersburg Vladimir Knyaginin juga dikenai sanksi.

Pada pertengahan Februari lalu, majelis rendah pada parlemen Rusia memvoting untuk meminta Putin mengakui dua wilayah separatis Ukraina sebagai negara merdeka. Ketua majelis rendah parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, dan 11 anggotanya ditambahkan ke dalam daftar sanksi pada Jumat (11/3) waktu setempat.

"Penetapan hari ini dimaksudkan memperhitungkan lebih lanjut para aktor-aktor yang secara langsung bertanggung jawab atas pengakuan Rusia yang tidak sah dan melanggar hukum ... dan memfasilitasi dalih palsu yang digunakan Putin untuk membenarkan ... perang tak beralasan terhadap Ukraina," imbuh Departemen Keuangan AS.

Simak video 'Rusia Disebut Culik Walkot Melitopol, Ukraina Beri Bukti CCTV':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman selanjutnya

Inggris Turut Beri Sanksi

Otoritas Inggris menjatuhkan gelombang sanksi baru terhadap 386 anggota parlemen Rusia yang dianggap mendukung invasi ke Ukraina. Para anggota parlemen Rusia yang dikenai sanksi akan dilarang masuk Inggris dan asetnya dibekukan.

Seperti dilansir AFP, mereka yang dikenai sanksi baru Inggris ini merupakan para anggota Duma atau majelis rendah pada parlemen Rusia -- total anggotanya mencapai 450 orang.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan bahwa ratusan anggota parlemen Rusia yang dikenai sanksi ini merupakan mereka yang pada Februari lalu mendukung Putin untuk mengakui dua wilayah separatis Ukraina, Donetsk dan Luhansk, yang memberikan dalih untuk perang.

Sanksi-sanksi baru ini melarang para anggota parlemen itu untuk bepergian ke Inggris dan mengakses setiap aset yang mereka miliki di wilayah Inggris.

"Kita menargetkan mereka yang terlibat dalam invasi ilegal ke Ukraina dan mereka yang mendukung perang biadab ini," tegas Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss.

"Kita tidak akan melonggarkan tekanan dan akan terus memperketat tekanan kuat terhadap perekonomian Rusia melalui sanksi-sanksi," imbuhnya.

Sanksi terbaru ini diumumkan setelah pemerintah Inggris, pada Kamis (10/3), membekukan aset pemilih klub sepakbola Chelsea, Roman Abramovich -- oligarki Rusia paling terkemuka yang dikenai sanksi Barat.

Sosok Minggu Ini: Kisah Nurida, Dulu Pemulung, Kini Bangun 'Sekolah Pemulung' di Pinggir Kuburan

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads