Kian Dekat Pasukan Rusia ke Pusat Ibu Kota Ukraina

Kian Dekat Pasukan Rusia ke Pusat Ibu Kota Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Mar 2022 20:10 WIB
This satellite image provided by Maxar Technologies shows troops and military vehicles deployed in Ozera, Ukraine, northeast of Antonov Airport, during the Russian invasion, Thursday, March 10, 2022. (Satellite image Β©2022 Maxar Technologies via AP)
Citra satelit di area sekitar Kiev (Foto: Satellite image Β©2022 Maxar Technologies via AP)
Kiev -

Pasukan Rusia dikabarkan semakin dekat dengan pusat Ibu Kota Ukraina, Kiev. Kini, pasukan darat Rusia disebut sudah berada di lokasi yang cuma berjarak 25 Km dari pusat Kiev.

Informasi tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris seperti dilansir dari CNN, Sabtu (12/3/2022). Kemhan Inggris mengklaim telah mendapat informasi intelijen terbaru soal posisi pasukan Rusia.

"Pertempuran di barat laut Kiev berlanjut dengan pasukan darat Rusia sekarang berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota," kata Kemhan Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inggris menyebut konvoi besar-besaran pasukan Rusia menuju Kiev telah disebar. Upaya itu diduga dilakukan untuk mengepung Kiev yang kini bak benteng pertahanan pemerintah Ukraina.

"Elemen konvoi besar-besaran pasukan Rusia di utara Kiev telah disebar. Ini kemungkinan untuk mendukung upaya Rusia mengepung kota itu. Ini juga bisa menjadi upaya Rusia untuk mengurangi kerentanannya terhadap serangan balasan Ukraina yang telah memakan banyak korban pasukan Rusia," ujar Kemhan Inggris.

ADVERTISEMENT

Konvoi pasukan Rusia sepanjang 64 Km menuju Kiev memang telah disebar usai terhenti beberapa hari. Hal tersebut terlihat dari sejumlah citra satelit yang direkam Maxar Technologies pada Kamis (10/3) waktu setempat.

Menurut citra satelit yang dirilis pihak Maxar, konvoi militer Rusia sepanjang 40 mil atau 64 kilometer di sebelah barat laut Kiev kini 'sebagian besar disebar dan dikerahkan ulang'.

Elemen konvoi militer Rusia -- yang terakhir kali terdeteksi di dekat Pangkalan Udara Antonov di Hostomel -- telah dipindahkan ke posisi di kota-kota sekitarnya. Laporan BBC menyebut pemindahan dan pengerahan ulang pasukan Rusia ini menjadi pertanda dorongan baru menuju ibu kota Ukraina.

Sejumlah citra satelit terbaru Maxar juga menunjukkan sejumlah elemen konvoi militer Rusia 'diposisikan ulang' ke dalam area hutan dan pepohonan di dekat Lubyanka, Ukraina. Maxar menyebtu citra satelit itu diambil pada Kamis (10/3) siang, sekitar pukul 11.37 waktu Kiev.

Sementara itu, di sebelah utara Pangkalan Udara Antonov, citra satelit menunjukkan kendaraan-kendaraan militer Rusia terparkir di jalan raya yang ada di area permukiman kota Ozera, yang berjarak 17 mil atau 27 kilometer sebelah barat laut Kiev.

Artileri yang ditarik dan sejumlah kendaraan militer lainnya terlihat berlindung di area pepohonan yang jarang dekat Lubyanka -- sekitar 3 mil atau 4,8 kilometer sebelah barat laut Pangkalan Udara Antonov.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Rusia Disebut Culik Walkot Melitopol, Ukraina Beri Bukti CCTV

[Gambas:Video 20detik]



Kondisi di Kota Lain

Selain Kiev, pasukan Rusia juga telah mengusai atau mengepung sejumlah kota di Ukraina. Salah satu yang dikepung ialah kota Mariupol.

Otoritas Ukraina menyebut Mariupol kini dalam kondisi kritis. Ukraina menyebut ada sekitar 1.600 warga sipil yang tewas di Mariupol sejak Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim kota Mariupol telah dikepung sepenuhnya oleh militer. Sementara para pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia secara sengaja mencegah warga sipil untuk keluar dari kota tersebut dan menghentikan konvoi kemanusiaan untuk masuk.

Gempuran militer Rusia dilaporkan menghalangi proses evakuasi warga sipil dari kota Mariupol pada Jumat (11/3) waktu setempat. Wakil Perdana Menteri (PM) Ukraina Iryna Vereshchuk menyebut pasukan Rusia menghentikan sejumlah bus yang membawa orang-orang yang berupaya menyelamatkan diri dari wilayah sekitar Kiev.

Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysenko mengaku ragu upaya menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Mariupol akan berhasil dilakukan. Upaya terbaru untuk mengevakuasi warga sipil dari kota tersebut tampaknya telah gagal.

"Situasinya kritis," sebut Denysenko dalam pernyataannya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sementara itu, Dewan kota Mariupol menyebut 1.582 warga sipil tewas di kota pelabuhan Laut Hitam itu sejak Rusia memulai invasinya. Rusia sendiri menyangkal telah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebut sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina.

Mariupol merupakan kota strategis dengan 400 ribu penduduk. Warganya kini tidak mendapatkan pasokan listrik dan air bersih selama lebih dari sepekan.

Upaya untuk mengatur gencatan senjata lokal dan menetapkan jalur aman evakuasi juga gagal dilakukan, dengan Ukraina dan Rusia saling menyalahkan. Para pejabat kota Mariupol melaporkan bahwa gempuran militer Rusia tidak berhenti sepanjang Jumat (11/3) waktu setempat.

Kantor berita Rusia, TASS, yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, melaporkan bahwa semua jembatan dan jalanan menuju Mariupol dihancurkan atau dipasangi ranjau oleh militer Ukraina.

Halaman 3 dari 3
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads