Rusia memberikan pernyataan yang berubah-ubah soal serangannya ke rumah sakit di Mariupol, Ukraina. Simak gonta-ganti jawaban negaranya Vladimir Putin ini.
Dilansir dari AFP, serangan rudal Rusia menghancurkan rumah sakit ibu dan anak di Mariupol, kawasan Ukraina bagian selatan, Rabu (9/3) waktu setempat. Serangan Rusia itu menewaskan rakyat sipil.
"Tiga orang tewas, termasuk seorang anak perempuan, dalam serangan kemarin di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Mariupol, Ukraina yang terkepung, menurut angka terbaru pagi ini," kata dewan kota Mariupol di saluran Telegramnya, diberitakan AFP pada Kamis (10/3) kemarin.
17 Korban lainnya terluka, termasuk dokter-dokter. Jumlah korban ini menambah angka warga kota yang harus menanggung derita. Sebelumnya sudah ada 1.200 warga kota yang tewas dalam sembilan hari pengepungan oleh Rusia.
Kecaman ke Rusia datang tak hanya dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Direktur Save the Children's Eropa Timur, Irina Saghoyan, mengatakan bahwa serangan tersebut mengerikan.
"Rumah sakit tidak boleh menjadi medan perang di mana konflik berkecamuk dan anak-anak tak berdosa menjadi korban," kata Irina.
Simak juga video 'Militer Rusia Klaim Hancurkan Nyaris 900 Unit Tank Ukraina':
Pihak Rusia mengemukakan alasan yang kemudian berubah. Simak perubahannya:
(dnu/dnu)