Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas, termasuk seorang anak perempuan, dalam gempuran pasukan Rusia terhadap sebuah rumah sakit ibu dan anak di kota Mariupol, Ukraina selatan.
"Tiga orang tewas, termasuk seorang anak perempuan, dalam serangan kemarin di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Mariupol, Ukraina yang terkepung, menurut angka terbaru pagi ini," kata dewan kota Mariupol di saluran Telegramnya seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (10/3/2022).
Para pejabat setempat sebelumnya menyebutkan 17 korban terluka, termasuk dokter-dokter, dalam serangan rudal yang terjadi pada Rabu (9/3) waktu setempat itu.
Dewan kota menyebut bahwa 1.200 warga kota tersebut telah tewas dalam sembilan hari pengepungan oleh pasukan Rusia."Pasukan Rusia menghancurkan penduduk sipil Mariupol dengan sengaja dan tanpa ampun," kata dewan kota.
Serangan di rumah sakit anak-anak, yang digambarkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "kejahatan perang", telah memicu kemarahan internasional.
Direktur Save the Children's Eropa Timur, Irina Saghoyan, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis: "Mengerikan bahwa tempat orang mencari pertolongan telah menjadi salah satu kehancuran mutlak dan total.
"Ke mana keluarga dan anak-anak dapat berpaling jika bahkan rumah sakit tidak aman? Rumah sakit tidak boleh menjadi medan perang di mana konflik berkecamuk dan anak-anak tak berdosa menjadi korban," imbuhnya.
Simak video 'Relawan Perang Menuju Ukraina, Siap Tempur Melawan Rusia':
(ita/ita)