Kim Jong Un Akan Luncurkan Satelit Pengintai untuk Pantau AS-Sekutu

Kim Jong Un Akan Luncurkan Satelit Pengintai untuk Pantau AS-Sekutu

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 10 Mar 2022 12:25 WIB
Foto tidak bertanggal ini disediakan pada 16 November 2021, oleh pemerintah Korea Utara, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, memeriksa lokasi proyek pembangunan besar di Samjiyon, provinsi Ryanggang, Korea Utara. Wartawan independen tidak diberi akses untuk meliput acara yang digambarkan dalam gambar ini yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara. Konten gambar ini adalah seperti yang disediakan dan tidak dapat diverifikasi secara independen. Tanda air bahasa Korea pada gambar yang disediakan oleh sumber berbunyi: KCNA yang merupakan singkatan dari Korean Central News Agency. (Kantor Berita Pusat Korea/Layanan Berita Korea via AP)
Pemimpin Korut Kim Jong Un (Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Jakarta -

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan negaranya akan meluncurkan sejumlah satelit pengintai di tahun-tahun mendatang.

Media pemerintah Korut, KCNA melaporkan, satelit-satelit itu nantinya memberikan informasi real-time tentang tindakan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (10/3/2022), KCNA melaporkan, saat menginspeksi Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara, Kim mengatakan "banyak satelit pengintai militer akan ditempatkan ke orbit dalam periode rencana lima tahun yang pertama kali diumumkan tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Kim) menekankan bahwa tujuan mengembangkan dan mengoperasikan satelit pengintai militer adalah untuk memberikan informasi real-time kepada angkatan bersenjata DPRK (singkatan nama resmi Korut) tentang tindakan militer terhadapnya oleh pasukan agresi imperialisme AS dan pasukan bawahannya di Korea Selatan, Jepang, dan Pasifik," demikian laporan KCNA.

Sebelumnya, otoritas Korea Utara mengatakan telah melakukan dua uji coba sistem satelit pada 27 Februari dan 5 Maret lalu. Otoritas di Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat mengatakan uji coba tersebut melibatkan peluncuran rudal balistik.

ADVERTISEMENT

Peluncuran itu menuai kecaman internasional. Militer AS mengatakan pada hari Kamis (10/3) bahwa pihaknya telah meningkatkan pengawasan dan pengumpulan pengintaian di Laut Kuning.

AS juga mengatakan telah meningkatkan kesiapan pertahanan rudal balistiknya setelah "peningkatan signifikan" dalam pengujian rudal-rudal Korea Utara.

KCNA melaporkan, Kim membela soal satelit tersebut tidak hanya tentang mengumpulkan informasi, tetapi melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Korea Utara, menggunakan haknya yang sah untuk membela diri, dan mengangkat prestise nasional.

"Dia menekankan bahwa proyek mendesak untuk menyempurnakan kapasitas kesiapsiagaan perang negara dengan meningkatkan pencegah perang negara kita adalah tugas revolusioner tertinggi, tugas prioritas politik dan militer yang paling penting bagi Partai dan pemerintah kita," kata KCNA.

Peluncuran luar angkasa Korea Utara sebelumnya telah dikecam oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang telah menjatuhkan sanksi-sanksi kepada Korea Utara atas program nuklir dan rudalnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads