2 Langkah Terbaru Ukraina Mulai Kompromi dengan Rusia

2 Langkah Terbaru Ukraina Mulai Kompromi dengan Rusia

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 10 Mar 2022 05:41 WIB
In this handout photo taken from video provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy addresses the nation in Kyiv, Ukraine, Thursday, Feb. 24, 2022. Zelenskyy declared martial law, saying Russia has targeted Ukraines military infrastructure. He urged Ukrainians to stay home and not to panic. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Jakarta -

Langkah Ukraina di tengah invasi militer Rusia kini mulai melunak. Ukraina sudah mau berkompromi dengan negeri beruang merah itu.

Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat langkah-langkah terbaru. Langkah ini dimaksudkan untuk meredam invasi Rusia ke Ukraina. Berikut ini langkahnya.

1. Tak Ngotot Masuk NATO

Presiden Zelensky menegaskan dirinya tidak lagi mendesak keanggotaan NATO untuk Ukraina. Keanggotaan NATO ini menjadi masalah sensitif yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina, negara tetangganya, sejak 24 Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir AFP, Rabu (9/3/2022), dalam pernyataan yang diduga dimaksudkan untuk menenangkan Moskow, Zelensky juga mengatakan dirinya terbuka untuk 'berkompromi' soal status dua wilayah separatis Ukraina yang telah diakui Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai negara merdeka sesaat sebelum invasi dimulai.

"Saya telah menenangkan diri terkait pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami bahwa ... NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," tutur Zelensky dalam wawancara dengan media terkemuka Amerika Serikat (AS), ABC News, yang disiarkan Senin (7/3) malam waktu AS.

ADVERTISEMENT

"Aliansi tersebut takut dengan hal-hal kontroversial, dan konfrontasi dengan Rusia," sebutnya.

Merujuk pada keanggotaan NATO untuk Ukraina, Zelensky yang berbicara melalui penerjemah ini menegaskan dirinya tidak ingin menjadi presiden dari 'sebuah negara yang memohon sesuatu dengan berlutut'.

Rusia berulang kali menyatakan tidak ingin Ukraina, yang berbatasan langsung dengan wilayahnya, untuk bergabung NATO, aliansi trans-Atlantik yang dibentuk pada awal Perang Dingin untuk melindungi Eropa dari Uni Soviet.

Dalam beberapa tahun terakhir, NATO semakin berkembang dan memperluas aliansinya ke arah timur Eropa dengan menerima negara-negara bekas Soviet sebagai anggota. Hal ini membuat geram Rusia, yang memandang perluasan aliansi NATO sebagai ancaman.

Sementara itu, sesaat sebelum mengejutkan dunia dengan memerintahkan invasi ke Ukraina, Putin mengakui dua wilayah separatis di Ukraina bagian timur -- Donetsk dan Luhansk -- sebagai negara merdeka. Separatis pro-Rusia di wilayah tersebut diketahui terlibat konflik dengan pasukan Ukraina sejak tahun 2014.

Simak Video 'Rusia Dapatkan Dokumen Rencana Serangan Militer Ukraina ke Donbass':

[Gambas:Video 20detik]




2. Kompromi Soal 2 Wilayah Ukraina


Volodymyr dirinya terbuka untuk berdialog dengan Rusia saat dimintai tanggapan soal salah satu tuntutan Rusia yang meminta Ukraina juga mengakui kedua wilayah itu sebagai negara merdeka dan berdaulat.

"Saya berbicara soal jaminan keamanan," ucap Zelensky dalam wawancara dengan ABC News yang disiarkan Senin (7/3) malam waktu AS.

Zelensky menyatakan bahwa kedua wilayah separatis itu 'belum diakui oleh siapa pun kecuali Rusia'. Dia menyebut kedua wilayah Ukraina yang mendeklarasikan kemerdekaannya itu sebagai 'republik-republik semu'.

"Tapi kita bisa mendiskusikannya dan mencari kompromi soal bagaimana wilayah-wilayah ini bisa terus hidup," cetus Zelensky dalam pernyataannya.

"Yang penting bagi saya adalah bagaimana orang-orang di wilayah-wilayah ini akan hidup, mereka yang ingin menjadi bagian Ukraina, mereka yang berada di Ukraina akan mengatakan bahwa mereka ingin mereka bergabung," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads