Rusia Tegaskan Tak Berniat Gulingkan Pemerintah Ukraina

Rusia Tegaskan Tak Berniat Gulingkan Pemerintah Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 09 Mar 2022 18:05 WIB
Serangan Rusia ke Ukraina sasar sejumlah infrastrukur-fasilitas publik di sana. Beberapa yang jadi sasaran yakni PLTN terbesar Eropa hingga pabrik dan stasiun.
kerusakan di Ukraina akibat invasi Rusia (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Pemerintah Rusia menyatakan bahwa negosiasi dengan pemerintah Ukraina untuk menyelesaikan konflik telah membuat kemajuan. Rusia pun menggarisbawahi bahwa pasukannya tidak berniat untuk menggulingkan pemerintah Ukraina.

"Beberapa kemajuan telah dibuat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam jumpa pers, mengacu pada tiga putaran pembicaraan dengan Ukraina.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (9/3/2022), para pejabat Ukraina dan Rusia telah bertemu di perbatasan Belarusia-Polandia untuk pembicaraan guna mengakhiri pertempuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zakharova mengatakan putaran pembicaraan berikutnya akan difokuskan pada koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.

Dia juga mengatakan Rusia tidak berniat untuk menduduki Ukraina atau menggulingkan pemerintahnya.

ADVERTISEMENT

"Tujuan militer adalah bukan untuk menduduki Ukraina, atau penghancuran negara, atau penggulingan pemerintah. Itu juga tidak ditujukan terhadap penduduk sipil," kata Zakharova.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia mengirimkan pasukan ke Ukraina untuk "mende-Nazifikasi" negara itu.

Sejak pasukan Rusia masuk ke Ukrania pada 24 Februari, mereka telah menggempur kota-kota utama Ukraina, memaksa jutaan orang mengungsi.

Dalam jumpa pers, Zakharova menuduh otoritas Ukraina menghalangi upaya untuk mengevakuasi warga sipil.

Simak Video: Warga Ukraina Berbondong-bondong Mengungsi di Polandia Saat Hujan Salju

[Gambas:Video 20detik]



"Informasi tentang koridor kemanusiaan sengaja tidak dikomunikasikan kepada penduduk," kata Zakharova.

"Orang-orang yang ingin pergi ke Rusia terpaksa mengungsi ke arah Barat," ujarnya.

Rusia dan Ukraina telah menyetujui gencatan senjata selama satu hari pada Rabu (9/3) di sekitar serangkaian koridor evakuasi untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari pertempuran.

Moskow mengatakan minggu ini akan mendirikan koridor evakuasi, tetapi pemerintah Ukraina mengatakan rute yang diusulkan tidak dapat diterima karena beberapa rute mengarah ke Rusia.

Namun, Zakharova mengklaim bahwa sekitar dua juta warga Ukraina ingin dievakuasi ke Rusia.

Badan pengungsi PBB, UNHCR memperkirakan jumlah total pengungsi Ukraina bisa mencapai hingga 2,2 juta orang.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads