Rusia Siap Setop Invasi Asalkan Ukraina.....

Rusia Siap Setop Invasi Asalkan Ukraina.....

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 08 Mar 2022 09:15 WIB
Serangan Rusia ke Ukraina sasar sejumlah infrastrukur-fasilitas publik di sana. Beberapa yang jadi sasaran yakni PLTN terbesar Eropa hingga pabrik dan stasiun.
Ilustrasi -- Dampak serangan militer Rusia di Ukraina (dok. AP Photo)
Moskow -

Rusia menyatakan siap untuk menghentikan operasi militer 'dalam sekejap' jika otoritas Ukraina bersedia memenuhi sejumlah persyaratan. Apa saja persyaratan itu?

Seperti dilansir Reuters, Selasa (8/3/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengungkapkan bahwa seluruh tuntutan Rusia telah dirumuskan dan diserahkan dalam pertemuan pertama dan kedua antara delegasi Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia pekan lalu.

Pertemuan ketiga diketahui telah digelar pada Senin (7/3) malam waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara kepada Reuters via telepon, Peskov membeberkan bahwa Rusia menuntut agar Ukraina menghentikan aksi militernya, mengubah konstitusi demi menegakkan netralitas, mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia dan mengakui dua wilayah separatis -- Donetsk dan Luhansk -- sebagai negara merdeka.

Itu menjadi pernyataan Rusia paling eksplisit sejauh ini tentang persyaratan yang ingin diterapkan terhadap Ukraina demi menghentikan segera apa yang disebutnya sebagai 'operasi militer khusus' yang dilancarkan sejak 24 Februari lalu.

ADVERTISEMENT

Peskov mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina mengetahui persyaratan yang diajukan Rusia itu.

"Dan mereka diberitahu bahwa semua ini bisa dihentikan dalam sekejap," tegas Peskov.

Sejauh ini belum ada reaksi langsung dari pihak Ukraina.

Saksikan juga: Jadi Karyawan Kutu Loncat, Apa Salah?

[Gambas:Video 20detik]







Rusia menyerang Ukraina dari sebelah utara, timur dan selatan. Pasukan Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina, termasuk iibu kota Kiev, Kharkiv dan kota pelabuhan Mariupol. Invasi Rusia terhadap Ukraina ini telah memicu krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II dan memicu sanksi berat bagi Rusia.

Ditegaskan Peskov kepada Reuters bahwa Rusia tidak berupaya membuat klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina. Dia juga menyatakan 'tidak benar' bahwa Rusia menuntut Kiev untuk diserahkan kepada mereka.

"Kami bersungguh-sungguh untuk menuntaskan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menuntaskannya. Tapi yang utama adalah agar Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer dan kemudian tidak ada yang akan menembak," ujar Peskov.

Soal masalah netralitas, Peskov menjelaskan bahwa: "Mereka (Ukraina-red) harus melakukan amandemen terhadap konstitusi di mana Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok apapun."

"Kami juga telah membahas soal bagaimana mereka harus mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia dan bahwa mereka perlu mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara mereka. Dan hanya itu saja. Semua akan berhenti dalam sekejap," cetusnya.

Saksikan juga: Jadi Karyawan Kutu Loncat, Apa Salah?

[Gambas:Video 20detik]





Halaman 2 dari 2


Simak Video "Perundingan Ketiga Ukraina-Rusia Membuahkan Hasil, Apa Itu?"
[Gambas:Video 20detik]
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads