Menteri Luar Negeri Ukraina, Rusia dan Turki akan bertemu pada Kamis besok. Pertemuan akan berlangsung di Turki selatan.
Dilansir AFP, Senin (7/3/2022), Turki telah berusaha untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina. Turki juga menawarkan pada beberapa kesempatan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan di tingkat pemimpin atau diskusi teknis.
"Insyaallah, kami akan mengadakan pertemuan ini dalam format trilateral di Antalya pada hari Kamis" kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam komentar yang diterbitkan di kantor berita resmi Anadolu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman pertemuan itu muncul setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan pembicaraan telepon dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Ukraina. Dia berharap pertemuan ini membawa perdamaian.
"Atas inisiatif Presiden @RTErdogan dan upaya diplomatik intensif kami, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Dmytro Kuleba dari Ukraina telah memutuskan untuk bertemu dengan partisipasi saya di pinggiran @AntalyaDF," cuit Cavusoglu.
"Semoga langkah ini akan membawa perdamaian dan stabilitas," komentarnya.
Moskow juga mengkonfirmasi bahwa Lavrov akan bertemu dengan Kuleba dan Cavusoglu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa kesepakatan untuk pertemuan tiga arah dicapai selama percakapan telepon antara Putin dan Erdogan pada akhir pekan.
Hal ini akan menjadi pertemuan pertama yang dihadiri oleh Lavrov sejak awal perang dengan Ukraina. Sebab Rusia semakin terisolasi oleh dunia Barat.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan kepada AFP bahwa kemungkinan pertemuan itu akan dipertimbangkan.
"kemungkinan pertemuan semacam itu sedang dipertimbangkan," katanya.
Simak Video 'Zelenskiy Ingin Putin Buka Dialog Soal Resolusi 3 Tuntutan Rusia':
Turki sedang melakukan upaya penyeimbangan yang rumit. Turki adalah anggota NATO dan sekutu tradisional Ukraina. Akan tetapi, Turki berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Rusia yang sangat bergantung pada impor.
Ankara belum menutup wilayah udaranya untuk Rusia. Negara itu juga menghindari sanksi terhadap Moskow.
Namun demikian Turki memblokir kapal perang dari selat utama Bosphorus dan Dardanelles. Hal ini sejalan dengan konvensi yang memberinya kendali atas lewatnya kapal militer di wilayah strategis.
Sementara itu, Presiden Erdogan menyerukan gencatan senjata umum yang mendesak di Ukraina. Hal itu dia sampaikan ketika dia berbicara pada hari Minggu lalu kepada Putin melalui telepon di kantornya.
Dia mendesak Putin untuk mengizinkan penciptaan koridor kemanusiaan 'mendesak' di Ukraina. Erdogan menambahkan bahwa dia dan pemimpin Rusia dapat 'membuka jalan perdamaian bersama'.