Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison kembali menyindir respons China terhadap invasi militer Rusia ke Ukraina. Morrison mendesak China untuk bergabung dengan dunia dalam mengecam Rusia dan menjatuhkan sanksi.
Seperti dilansir BBC, Senin (7/3/2022), hal tersebut disampaikan Morrison saat berpidato membahas kebijakan luar negeri Australia di Sydney, di mana dia secara tegas menyoroti respons China terhadap invasi Rusia.
"Dunia telah mendengar kata-kata China soal komitmennya terhadap perdamaian global dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah sejak lama," sebut Morrison dalam pidatonya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung pada China, pada titik penting sejarah ini, untuk menunjukkan bahwa ini lebih dari sekadar kata-kata," imbuhnya.
Morrison mengatakan bahwa tanda-tanda awalnya sudah 'tidak baik', merujuk pada pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada awal Februari lalu, kemudian dukungan China untuk ekspor gandum Rusia.
"Tidak ada negara yang akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap Rusia selain China, yang bergabung dengan dunia dalam mengecam agresi Rusia dan menerapkan sanksi yang sama. Sejauh ini mereka belum melakukannya," ujar Morrison.
Simak Video 'Presiden Ukraina Sebut Invasi Rusia Pembunuhan: Tuhan Tak Akan Ampuni!':
Hubungan antara Australia dan China memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan Australia menyuarakan kekhawatiran soal dugaan campur tangan pemerintah China dalam politik dan urusan domestik di negaranya. Otoritas China membantah tuduhan itu.
Pemerintah Australia di bawah Morrison menjadi semakin terang-terangan dalam menyuarakan kekhawatiran soal pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam pidatonya, Morrison juga menekankan bahwa Australia bekerja dengan negara-negara sepemikiran untuk menghukum Rusia.
"Ini penting karena kita tahu bahwa ada aktor-aktor berpengaruh di kawasan kita yang memantau secara saksama, mencari tanda-tanda kelemahan dan perpecahan di Barat," ucapnya.