Rusia dilaporkan merekrut warga Suriah yang berpengalaman dalam pertempuran di area perkotaan untuk ikut bertempur di Ukraina. Militer Rusia disebut tengah bersiap untuk pertempuran intens di jalanan demi merebut kota-kota besar di Ukraina.
Seperti dilansir BBC, Senin (7/3/2022), informasi tersebut diungkapkan oleh sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) yang enggan disebut namanya, kepada media terkemuka Wall Street Journal (WSJ).
Namun, para pejabat intelijen itu menolak untuk mengungkapkan kepada WSJ soal berapa banyak petempur dari Suriah yang setuju bergabung dengan pasukan Rusia dalam pertempuran di Ukraina.
Hanya disebutkan bahwa beberapa petempur dari Suriah telah melakukan perjalanan ke Rusia dan tengah bersiap untuk dikerahkan ke Ukraina.
Perekrutan oleh Rusia itu dilaporkan oleh sejumlah media lokal Suriah, salah satunya Deir Ezzor. Media ini menyebut bahwa Rusia menawarkan gaji sebesar US$ 200 - 300 (sekitar Rp 2,8 juta hingga Rp 4,3 juta) bagi para sukarelawan dari Suriah 'untuk pergi ke Ukraina dan beroperasi sebagai penjaga' selama enam bulan.
Belum ada tanggapan dari pemerintah Rusia terkait laporan ini.
Para pejabat Rusia, menurut WSJ, disebut meyakini pengerahan para petempur asal Suriah yang berpengalaman dan keahlian dalam pertempuran perkotaan selama satu dekade terakhir dalam konflik sipil Suriah, akan menambah kekuatan dalam upaya Rusia merebut kota-kota penting di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.
Simak Video 'Penampakan Militer Rusia di Perbatasan Kiev':
(nvc/ita)