Erdogan Desak Putin Segera Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Erdogan Desak Putin Segera Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Mar 2022 19:22 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP/Francisco Seco)
Jakarta -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera mengakhiri perang di Ukraina. Juru bicara Erdogan mengatakan, seruan itu akan disampaikan Erdogan dalam panggilan telepon pada Minggu (6/3) besok.

"Presiden akan menyampaikan kepadanya pesan yang telah kami ulangi sejak awal: segera akhiri perang ini, beri kesempatan gencatan senjata dan negosiasi, bangun koridor kemanusiaan dan lakukan evakuasi," kata jubir Erdogan, Ibrahim Kalin kepada televisi swasta NTV, Sabtu (5/3/2022).

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/3/2022), Kalin menambahkan bahwa pemimpin Turki itu, juga akan mengupayakan pembicaraan "di tingkat pemimpin" antara Rusia dan Ukraina yang dapat berlangsung di Turki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pada Jumat (4/3) waktu setempat, Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menyampaikan harapannya untuk pertemuan dengan Menlu Rusia dan Ukraina di Forum Diplomasi Antalya di Turki selatan pada 11-13 Maret mendatang.

Undangan Cavusoglu tersebut disambut oleh Duta Besar (Dubes) Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, yang menggambarkan kemungkinan pertemuan kedua menteri sebagai "ide bagus".

ADVERTISEMENT

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan dia akan menghadiri forum tersebut, kata Cavusoglu.

"Kami pikir pertemuan-pertemuan ini akan berdampak positif. Secara khusus, pertemuan di tingkat pemimpin dapat mencegah perang yang menyebabkan kehancuran yang lebih besar," kata Kalin.

Turki yang menjadi anggota NATO, berupaya untuk tetap seimbang dikarenakan hubungannya yang dekat dengan Ukraina maupun Rusia.

Kalin menggambarkan syarat-syarat Rusia untuk mengakhiri konflik sebagai "tidak realistis", tetapi mengatakan "negosiasi dan diplomasi ada karena alasan itu".

Simak Video: Rusia Blokir Akses Facebook dan Twitter

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads