Rusia Terancam Dikeluarkan dari Dewan Eropa Gegara Invasi Ukraina

Rusia Terancam Dikeluarkan dari Dewan Eropa Gegara Invasi Ukraina

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Mar 2022 13:05 WIB
Foto satelit invasi Rusia-Ukraina
foto satelit pengerahan pasukan Rusia di Ukraina (Foto: Maxar Technologies)
Jakarta -

Desakan untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan Dewan Eropa kini meningkat di tengah invasinya ke Ukraina.

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/3/2022), sebelumnya, sehari setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari, badan eksekutif atau Komite Menteri-menteri Dewan Eropa telah menangguhkan Rusia dari semua hak perwakilannya di badan hak asasi pan-Eropa itu. Namun, pengusiran anggota belum pernah terjadi sebelumnya.

"Hari ini, semakin banyak suara yang menuntut langkah selanjutnya adalah pengusiran Federasi Rusia," kata Sekjen Dewan Eropa, Marija Pejcinovic Buric kepada AFP dalam sebuah wawancara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyerukan, sekali lagi, kepada otoritas Rusia untuk segera dan tanpa syarat menghentikan permusuhan dan kembali ke diplomasi dan dialog," imbuh Buric.

"Tetapi jika ini tidak terjadi, Komite Menteri-menteri dan Majelis Parlemen (Dewan Eropa, PACE) akan bergerak maju, ke arah pengusiran," tandas Sekjen Dewan Eropa itu.

ADVERTISEMENT

Pengusiran berarti Rusia tidak lagi memiliki jalan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), yang merupakan bagian dari Dewan Eropa atau Council of Europe (COE).

Tidak ada negara anggota yang pernah dikeluarkan dari COE, yang dibentuk pada tahun 1949. Rusia dan Ukraina termasuk menjadi anggotanya.

Yunani, yang saat itu berada di bawah kekuasaan militer, dengan sendirinya keluar dari badan itu sebelum diusir. Langkah ini secara teori juga bisa diikuti oleh Rusia untuk menghindari pengusiran.

Keluarnya Rusia akan membuat COE kehilangan hampir 7 persen dari anggaran tahunannya, sekitar 500 juta euro (US$ 545 juta).

Tapi Buric mengatakan dia telah menerima sinyal "meyakinkan" dari beberapa negara anggota, termasuk Prancis dan Jerman, yang siap untuk menjamin keberlanjutan keuangan badan tersebut.

"Kami selalu berharap diplomasi akan berpengaruh, tetapi sementara itu, kami harus bersiap untuk yang terburuk, dan yang terburuk bagi badan ini adalah pengusiran", katanya.

"Rusia, untuk saat ini, tidak memberi kami kemungkinan lain," cetusnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads