70 Warga Jepang Daftar Jadi Sukarelawan Bantu Ukraina Lawan Rusia

70 Warga Jepang Daftar Jadi Sukarelawan Bantu Ukraina Lawan Rusia

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 02 Mar 2022 14:02 WIB
EDS NOTE: GRAPHIC CONTENT - A man looks at a Russian soldiers body lying next to a military vehicle on a road in the town of Bucha close to Kyiv, Ukraine, Tuesday, 2022. Russia on Tuesday stepped up shelling of Kharkiv, Ukraines second-largest city, pounding civilian targets there. Casualties mounted and reports emerged that more than 70 Ukrainian soldiers were killed after Russian artillery recently hit a military base in Okhtyrka, a city between Kharkiv and Kyiv, the capital. (AP Photo/Serhii Nuzhnenko)
Situasi di Ukraina (Foto: AP Photo/Serhii Nuzhnenko)
Tokyo -

Sekitar 70 warga Jepang menjawab panggilan Ukraina agar sukarelawan asing bergabung dalam melawan invasi militer Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menyerukan pembentukan pasukan sukarelawan asing yang disebut 'legiun internasional'.

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (2/3/2022), setelah Zelensky menyerukan pembentukan legiun internasional pada Minggu (27/2) lalu, puluhan orang dari Amerika Serikat (AS) dilaporkan mendaftar untuk menjadi sukarelawan. Hal yang sama juga dilakukan warga Kanada.

Pada Selasa (1/3), sekitar 70 pria Jepang yang termasuk 50 mantan anggota Angkatan Bersenjata Jepang dan dua veteran Legiun Asing Prancis telah mendaftar jadi sukarelawan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal Jepang, Mainichi Shimbun, yang mengutip sebuah perusahaan Tokyo yang menangani para sukarelawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, seorang juru bicara Kedutaan Besar Ukraina mengaku telah menerima telepon dari orang-orang yang menyatakan 'ingin bertempur untuk Ukraina'. Namun juru bicara itu mengatakan tidak mengetahui lebih lanjut informasi soal para sukarelawan itu.

Pada Senin (28/2), sebuah postingan media sosial Kedutaan Besar Ukraina menyampaikan terima kasih kepada warga Jepang atas banyaknya pertanyaan soal sukarelawan itu, namun juga menjelaskan persyaratannya.

ADVERTISEMENT

"Setiap kandidat untuk ini harus memiliki pengalaman dalam Angkatan Bersenjata Jepang atau telah menjalani pelatihan khusus," demikian pernyataan Kedutaan Besar Ukraina

Simak Video: Biden Bicara soal Invasi Rusia ke Ukraina: Dia Salah Perhitungan

[Gambas:Video 20detik]




Dalam postingan terbaru via Twitter, Kedutaan Besar Ukrania menyatakan sedang mencari sukarelawan dengan pengalaman medis, IT, komunikasi, atau pemadam kebakaran. Tidak dijelaskan apakah posisi sukarelawan itu dilakukan secara jarak jauh atau harus diterjunkan langsung ke Ukraina.

Sementara itu, otoritas Jepang memperingatkan kepada warga negaranya untuk menunda perjalanan ke Ukraina dengan alasan apapun. Peringatan itu ditegaskan kembali Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada Rabu (2/3). Dia juga mengatakan bahwa telah mengetahui laporan tentang para sukarelawan.

"Kementerian Luar Negeri Jepang telah merilis peringatan evakuasi untuk seluruh wilayah Ukraina dan kami ingin orang-orang menghentikan semua perjalanan ke Ukraina, terlepas dari tujuan kunjungan mereka," katanya dalam konferensi pers.

"Kami berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Ukraina di Jepang dan menekankan bahwa imbauan evakuasi sudah dirilis," katanya.

Halaman 2 dari 2
(lir/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads