Cerita WN Afghanistan Lari Gegara Taliban, Saksikan Perang Lagi di Ukraina

Cerita WN Afghanistan Lari Gegara Taliban, Saksikan Perang Lagi di Ukraina

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 02 Mar 2022 11:18 WIB
Snow covered shoes donated for those fleeing the Russian invasion in Ukraine sit on the ground at the border crossing in Medyka, Poland, February 28, 2022. REUTERS/Bryan Woolston     TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi/pengungsi dari Ukraina di perbatasan Polandia (Foto: REUTERS/BRYAN WOOLSTON)
Medyka -

Setelah meninggalkan Afghanistan satu tahun yang lalu, Ajmal Rahmani (40) meyakini dia telah menemukan 'surga' yang penuh kedamaian di Ukraina. Namun minggu ini, Rahmani dan keluarga terpaksa melarikan diri ke Polandia karena invasi militer Rusia.

"Saya lari dari satu perang, datang ke negara lain dan perang lain dimulai. Nasib yang sangat buruk," kata Rahmani kepada AFP tak lama setelah menyeberang ke Polandia, seperti dilansir AFP, Rabu (2/3/2022).

Putrinya yang berusia tujuh tahun, Marwa, menggenggam boneka anjing berwarna krem ketika Rahmani berbicara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama istrinya Mina, putranya Omar (11) dan putrinya Marwa (7), mereka berjalan kaki sejauh 30 kilometer. Keluarga itu terpaksa berjalan kaki karena kemacetan di sisi perbatasan Ukraina.

Setelah tiba di Medyka, Polandia, keluarga itu bersama pengungsi lainnya menunggu bus yang akan membawa mereka ke kota terdekat Przemysl.

ADVERTISEMENT

Rahmani: Saya Kehilangan Segalanya

Rahmani mengatakan dirinya bekerja untuk NATO di Afghanistan selama 18 tahun di bandara Kabul. Rahmani memutuskan meninggalkan Afghanistan empat bulan sebelum penarikan AS karena dia menerima ancaman yang membuatnya sangat takut. Anak-anaknya terpaksa keluar dari sekolah.

"Saya memiliki kehidupan yang baik di Afghanistan, saya memiliki rumah pribadi, saya memiliki mobil pribadi, saya memiliki gaji yang baik," kata Rahmani.

"Saya menjual mobil saya, rumah saya, segalanya. Saya kehilangan segalanya," katanya.

Akan tetapi, Rahmani menyadari bahwa tak ada yang lebih baik dari pada cinta dan kehidupan keluarganya.

"Tidak ada yang lebih baik dari orang yang kucintai, lebih baik dari kehidupan keluargaku," imbuhnya.

Rahmani mengatakan dia berjuang untuk mendapatkan visa untuk meninggalkan Afghanistan. Mereka lalu memutuskan untuk pergi ke Ukraina karena itu adalah satu-satunya negara yang akan menerimanya.

Simak Video 'Warga Ukraina di Afsel Gelar Demo, Ada Foto Putin Diedit Bak Hitler':

[Gambas:Video 20detik]



Tinggal di Kota Pelabuhan Odessa

Setelah tiba di Ukraina, keluarga itu memiliki rumah di Odessa, kota di dekat pelabuhan Laut Hitam. Mereka pun memulai hidup baru setelah meninggalkan Afghanistan.

Namun, empat hari yang lalu, ketika Rusia memulai invasinya ke Ukraina, lagi-lagi mereka harus meninggalkan segalanya dan menempuh jarak 1.110 kilometer ke perbatasan.

Rahmani mengaku khawatir tentang masa depan. Akan tetapi mereka terhibur dengan sambutan hangat dari sukarelawan dan pejabat yang membantu arus pengungsi di sisi perbatasan Polandia.

"Mereka memberi kami energi," katanya.

Seperti yang lainnya, Rahmani dan keluarganya, tidak memiliki visa Polandia. Para pengungsi memiliki waktu 15 hari untuk mendaftar. Hal itu diungkapkan oleh Tomasz Pietrzak, seorang pengacara dari Yayasan Ocalenie, sebuah badan amal untuk para migran.

"Polandia harus segera mengubah undang-undangnya tentang masalah ini," katanya.

213 Ribu Orang Mengungsi ke Polandia

Sementara itu, pihak berwenang Polandia mengatakan hampir 213.000 orang telah menyeberang ke Polandia dari Ukraina sejak Kamis (24/2) lalu.

Sementara itu ratusan ribu orang melarikan diri ke negara-negara tetangga, Hungaria dan Rumania.

Sebagian besar pengungsi adalah orang Ukraina, di antaranya juga pelajar dan pekerja migran dari tempat yang lebih jauh, termasuk Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, India, dan Nepal.

Halaman 2 dari 2
(lir/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads