Alasan Kemanusiaan, Taiwan Kirim 27 Ton Pasokan Medis ke Ukraina

Alasan Kemanusiaan, Taiwan Kirim 27 Ton Pasokan Medis ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 12:21 WIB
People lie on the floor in the improvised bomb shelter in a sports center, which can accommodate up to 2000 people, in Mariupol, Ukraine, late Sunday, Feb. 27, 2022. Explosions and gunfire that have disrupted life since the invasion began last week appeared to subside around Kyiv overnight, as Ukrainian and Russian delegations prepared to meet Monday, Feb. 28, 2022 on Ukraines border with Belarus. Its unclear what, if anything, those talks would yield. Terrified Ukrainian families huddled in shelters, basements or corridors, waiting to find out. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Warga Ukraina mengungsi ke tempat penampungan saat pasukan Rusia menginvasi (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Taipei -

Pemerintah Taiwan mengirimkan pasokan medis seberat 27 ton ke Ukraina yang tengah diinvasi militer Rusia. Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa pihaknya mengulurkan bantuan sebagai anggota 'kamp demokrasi' dalam komunitas internasional.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (1/3/2022), Taiwan sebelumnya bergabung dengan negara-negara Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Otoritas Taiwan juga menyampaikan simpati untuk rakyat Ukraina, dengan melihat kesamaan dengan apa yang dipandang Taiwan sebagai ancaman China terhadap wilayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan bahwa pasokan medis itu telah diterbangkan ke Frankfurt, Jerman pada Senin (28/2) malam dan akan dikirimkan ke Ukraina via 'rute dan jalur yang sesuai'.

"Republik China, Taiwan, sebagai anggota kamp demokratik komunitas internasional, bersedia untuk bertindak dalam semangat 'Taiwan Bisa Membantu' dan didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan, negara kita akan memberikan pasokan medis yang sangat dibutuhkan dengan tepat waktu kepada Ukraina," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan.

ADVERTISEMENT

Nama resmi Taiwan adalah Republik China, yang pasukannya melarikan diri ke pulau tersebut tahun 1949 silam usai kalah dalam perang sipil dengan komunis di daratan utama. China hingga kini masih menganggap Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya.

Sejauh ini, China belum mengumumkan bantuan kemanusiaan apapun untuk Ukraina.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads