AS: Pasukan Rusia Kehilangan Momentum Karena Perlawanan Keras Ukraina

AS: Pasukan Rusia Kehilangan Momentum Karena Perlawanan Keras Ukraina

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 27 Feb 2022 04:59 WIB
Bendera Amerika Serikat AS
Ilustrasi (Foto: Dok. Anadolu Agency)
Washington DC -

Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) menilai Rusia kehilangan momentum untuk menguasai Ukraina dengan cepat. Dia menilai Rusia kehilangan momentum karena perlawanan dari para pejuang Ukraina di darat dan di udara.

"Momentum mereka, terutama yang menyangkut Kiev, telah melambat selama 24 jam terakhir," kata pejabat itu seperti dilansir AFP, Minggu (27/2/2022).

Pejabat itu menambahkan bahwa pasukan Rusia, yang memasuki Ukraina Kamis pagi waktu setempat, belum merebut kota-kota besar. Pasukan Rusia, tambahnya, belum menguasai wilayah udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka belum mencapai kemajuan yang kami yakini mereka antisipasi," kata pejabat itu yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Indikator bagusnya adalah tidak ada pusat populasi yang diambil. Tidak ada," kata pejabat itu.

ADVERTISEMENT

Pentagon percaya bahwa Moskow ingin menguasai Kiev dan mengganti pemerintah yang condong ke Barat dengan sekutu Kremlin.

Dia mengatakan bahwa banyak yang khawatir bahwa kekuatan Rusia yang kuat, dengan cadangan besar yang masih menunggu di perbatasan Ukraina, dapat menaklukkan Kiev dalam beberapa hari. Namun sejauh ini, sementara pasukan Rusia berfokus pada sasaran militer, mereka belum mampu mengganggu struktur militer Ukraina.

"Seperti yang kita lihat sekarang bahwa komando dan kontrol Ukraina masih utuh," kata pejabat itu.

Saksikan juga: 120 Mangkok Per Hari, Pria di Depok Sudah Bagikan 18 Ribu Bubur gratis

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut, pejabat senior AS itu menilai Rusia juga tidak mampu menguasai ruang udara. Pentagon mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina masih bekerja dan angkatan udara negara itu masih dapat terbang dan mengancam pesawat Rusia.

"Mereka menghadapi lebih banyak perlawanan dari pada yang mereka harapkan," kata pejabat itu.

"Kami terus memiliki indikasi bahwa itu tidak berjalan seperti yang mereka antisipasi," tambahnya.

Dimulai dengan serangan rudal besar-besaran, Rusia meluncurkan invasi di sepanjang tiga sumbu. Sumbu pertama yaitu dorongan dari Belarus langsung ke utara menuju Kiev, yang kedua dari wilayah Belgorod Rusia menuju kota besar Kharkiv di timur laut Ukraina dan yang ketiga, dari Krimea di selatan menuju Kherson.

Sementara pasukan Rusia telah mencapai pinggiran Kiev, mereka belum bisa masuk. Pertempuran tetap sengit di sekitar Kharkiv, yang juga belum jatuh.

Sedangkan di selatan, Rusia terus mendorong ke Kherson tetapi juga memperluas garis depan. Rusia mendaratkan pasukan amfibi ke timur Krimea untuk mengancam Mariupol.

Pejabat itu menambahkan bahwa Rusia juga berusaha untuk mengambil alih pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di sungai Dnieper di utara Krimea, meluncurkan serangan siber ke pembangkit tersebut.

Pentagon tidak akan memperkirakan berapa banyak pasukan Rusia telah memasuki Ukraina, setelah mengumpulkan lebih dari 150.000 di sepanjang perbatasan negara itu sebelum menyerang.

Pejabat itu mengatakan bahwa mereka telah memindahkan "sekitar sepertiga dari kekuatan tempur mereka" ke Ukraina, dan sisanya tetap di tempat di luar.

Saksikan juga: 120 Mangkok Per Hari, Pria di Depok Sudah Bagikan 18 Ribu Bubur gratis

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads