Presiden Ukraina Minta PM Israel Jadi Penengah dengan Rusia

Presiden Ukraina Minta PM Israel Jadi Penengah dengan Rusia

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 27 Feb 2022 01:32 WIB
In this photo provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy delivers his speech addressing the nation in Kyiv, Ukraine, Friday, Feb. 25, 2022. Russian troops bore down on Ukraines capital Friday, with explosions and gunfire sounding in the city as the invasion of a democratic country fueled fears of wider war in Europe and triggered new international efforts β€” including direct sanctions on President Vladimir Putin β€” to make Moscow stop. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk menjadi penengah dalam konflik dengan Rusia. Hal itu diungkapkan oleh utusan Ukraina untuk Israel.

"Kami telah berbicara dengan Israel setidaknya selama setahun terakhir tentang kemungkinan peran perantara bagi Israel," kata Duta Besar Yevgen Korniychuk seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/2/2022).

"Kepemimpinan kami percaya bahwa Israel adalah satu-satunya negara demokratis yang memiliki hubungan baik dengan kedua negara," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korniychuk mengatakan percakapan telepon yang berlansung hari Jumat antara para pemimpin itu adalah kelima kalinya Zelenskiy meminta Bennett untuk mediasi Israel. Dia menambahkan bahwa sebelumnya telah meminta mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Isaac Herzog.

"Saya mendengar (bahwa) tawaran ini tidak diterima dengan baik oleh pihak Rusia," kata Korniychuk.

ADVERTISEMENT

Juru bicara Bennett belum menanggapi ketika diminta untuk berkomentar. Sementara pernyataan sebelumnya oleh kantor PM Israel tentang percakapan Bennett dengan Zelenskiy tidak menyebutkan mediasi apa pun.

"Bennett mengulangi harapannya untuk mengakhiri pertempuran dengan cepat, dan mengatakan bahwa dia mendukung rakyat Ukraina di hari-hari yang sulit ini," kata pernyataan itu.

Pernyataan itu menambahkan bahwa PM Israel menawarkan bantuan kemanusiaan kepada Kyiv.

Saat dihubungi oleh Reuters, seorang diplomat di kedutaan Rusia untuk Israel menolak berkomentar. Dia mengatakan tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Sementara menyerukan solusi damai di Ukraina, Israel berhati-hati untuk mengkritik Rusia secara terbuka. Mereka juga telah menawarkan perlindungan bagi anggota komunitas Yahudi Ukraina yang terjebak dalam pertempuran.

Israel, yang sekutu utamanya adalah Amerika Serikat, mengutuk invasi Rusia pada hari Kamis lalu itu. Israel menyebut sebagai "pelanggaran serius terhadap tatanan internasional" dan sejak itu sebagian besar tetap diam atas tindakan Moskow.

Duta Besar Israel di Moskow dipanggil untuk melakukan pembicaraan. Hal itu diungkapkan oleh kedutaan Rusia di Israel.

"Harapan diungkapkan bahwa Israel akan memperlakukan dengan pemahaman yang semestinya alasan yang mendorong kepemimpinan Rusia untuk memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi warga sipil di Donbass, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," kata kedutaan.

Simak Video: News of The Week: Serangan Rusia ke Ukraina, Gempa Sumbar

[Gambas:Video 20detik]



(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads