Amerika Serikat (AS) menolak pembicaraan diplomasi Rusia dengan Ukraina di Belarusia terkait perang yang terjadi antara kedua negara. AS meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan komitmen diplomasinya dengan menarik pasukan dari Ukraina.
"Setelah menginvasi Ukraina, sekarang kita melihat Moskow menyarankan diplomasi dilakukan di laras senjata. Ini bukan diplomasi nyata," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Seperti dilansir AFP, Sabtu (26/2/2022).
Putin mengatakan Jumat (25/2) kemarin bahwa pihaknya siap mengirim delegasi ke Ibu Kota Belarusia, Minsk, untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina. Keputusan itu dilakukan saat pasukan Rusia mendekati Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada hari kedua invasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Ukraina belum secara resmi menanggapi. AS megaku heran lantaran diskusi justru diadakan di Belarusia yang merupakan sekutu dekat Rusia, dimana Putin bisa mengizinkan pasukan Rusia menyerang Ukraina. Price pun mengatakan, sejak sebelum invasi, Rusia hanya terlibat dalam "kepura-puraan diplomasi".
"Kami dan sekutu kami telah menyerukan solusi diplomatik nyata sejak hari pertama. Jika Presiden Putin serius tentang diplomasi, dia tahu apa yang bisa dia lakukan (menarik pasukan)," kata Price kepada wartawan.
"Kami ingin menjelaskan kepada Presiden Putin bahwa diplomasi dengan laras senjata, diplomasi koersif bukanlah sesuatu yang akan kami ambil bagian, dan bukan sesuatu yang akan mengakhiri konflik ini dengan cara yang nyata, asli, dan berkelanjutan," lanjutnya.
Simak selengkapnya Putin kirim delegasi ke Belarusia di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Bantu Ukraina, NATO Kerahkan Pasukan di Darat-Laut-Udara':