Prancis telah mengirim satu unit polisi elite ke Kiev untuk meningkatkan keamanan Kedutaan Besarnya di ibu kota Ukraina yang tengah diinvasi Rusia.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (25/2/2022), sumber keamanan Prancis mengungkapkan bahwa tim tersebut adalah bagian dari Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN), pasukan polisi taktis elite Prancis yang disebut memiliki pelatihan senjata api terbaik di dunia.
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa tim yang terdiri dari delapan personel tersebut telah dikerahkan sejak Rabu (23/2) waktu setempat. Mereka bergabung dengan lima staf tetap GIGN kedutaan yang bertugas melindungi kedutaan dan personelnya dari ancaman apa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengerahan itu dilakukan seiring pemerintah Prancis mulai menyatakan keprihatinan akan keselamatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Sebelumnya, Zelensky telah menyatakan bahwa dia akan tetap tinggal di Kiev meskipun menjadi "target nomor satu" bagi pasukan Rusia yang menyerbu negaranya.
"Kami siap membantunya jika perlu," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian kepada radio France Inter, Jumat (25/2).
Namun, dia menolak untuk mengatakan apakah bantuan tersebut termasuk upaya untuk membawa Zelensky keluar dari Ukraina.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa pasukan Rusia telah berada di distrik Obolon, yang berjarak hanya 9 kilometer dari gedung parlemen Ukraina yang terletak di pusat kota Kiev.
Selain mengimbau warga untuk melawan, Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyarankan warga sipil lainnya untuk mencari perlindungan atau tetap di rumah.
"Warga yang damai -- berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah," imbau Kementerian Pertahanan Ukraina.
BBC melaporkan bahwa sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan apa yang disebut sebagai konvoi kendaraan lapis baja melaju di jalanan distrik Obolon.
Video-video itu tampaknya direkam oleh warga dari rumah masing-masing. BBC mengonfirmasi bahwa video itu benar diambil di distrik Obolon.