Serang Ukraina, Putin Dikecam Habis-habisan oleh Sohib Eropa Timur

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 15:54 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina tampaknya berbuntut panjang. Tak hanya kecaman dari Barat hingga sanksi berderet yang merugikan, Putin sepertinya juga harus menanggung risiko besar kehilangan aliansinya di bekas negara-negara Uni Soviet yang tersebar di Eropa Tengah dan Timur, bahkan dari negara-negara yang terkenal paling pro-Rusia sekalipun.

Dilansir kantor berita Associated Press, Jumat (25/2/2022) dua negara paling pro-Rusia di Uni Eropa, Ceko dan Hungaria bahkan mengecam Rusia habis-habisan atas tindakan paling agresifnya sejak invasinya ke Afghanistan tahun 1979 silam.

Republik Ceko

Presiden Ceko Milos Zeman menyebut invasi yang dimulai Kamis (24/2) lalu sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan. "Rusia telah melakukan kejahatan terhadap perdamaian,".

Kecaman dari salah satu negara paling pro-Rusia ini mengagetkan. Pasalnya Zeman sempat jadi sorotan setelah menyebut pencaplokan Rusia atas Semenanjung Krimea pada 2014 lalu sebagai "ketentuan yang harus diterima".

Banyak orang di Republik itu mencerca Zeman bak 'pelayan Kremlin' setelah memihak Rusia dan meragukan temuan dinas keamanan dan intelijennya sendiri atas dugaan partisipasi mata-mata Rusia dalam ledakan amunisi besar tahun 2014.

Bahkan sampai beberapa hari yang lalu, Zeman bersikeras bahwa Rusia tidak akan menyerang Ukraina karena "mereka tidak gila untuk meluncurkan operasi yang akan lebih merusak bagi mereka daripada menguntungkan."

"Saya akui saya salah," kata Zeman, tepat setelah Putin memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Zeman bahkan menyerukan sanksi keras terhadap Rusia, termasuk pengecualian Rusia dari sistem Swift - layanan pesan keuangan global. Sistem ini digunakan oleh ribuan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara. Dengan dikecualikan Rusia dari Swfit, bank-bank Rusia akan sulit melakukan bisnis di luar negeri.

"Penting untuk mengisolasi 'orang gila' dan tidak hanya membela diri dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan," katanya.

Perdana Menteri Ceko Petr Fiala juga menyuarakan dukungan penuh untuk kemungkinan sanksi sekuat mungkin atas apa yang disebutnya "tindakan agresi yang sama sekali tidak dapat dibenarkan terhadap negara berdaulat."

Praha memerintahkan penutupan dua konsulat Rusia di Republik Ceko dan berhenti menerima permintaan visa dari warga Rusia.

Pavel Rychetsky, ketua hakim di Mahkamah Konstitusi, otoritas hukum tertinggi negara itu, menyarankan agar surat perintah penangkapan Eropa harus dikeluarkan terhadap Putin. Dia mengatakan Putin harus diadili di Pengadilan Kriminal Internasional karena "meluncurkan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya di benua Eropa untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II."

Selain Ceko, sejumlah negara yang dulunya bekas pengaruh Soviet juga bereaksi serupa. Simak di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Tolak Peperangan, Warga AS Demo dan Kibarkan Bendera Ukraina':






(izt/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork