Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Ukraina barat menceritakan saat invasi Rusia dimulai. Bunyi sirene, suara ledakan di mana-mana, membuat situasi Ukraina mencekam!
Dilansir BBC Indonesia, Kamis (24/2/2022), Benni merupakan WNI yang menetap di Ukraina Barat. Benni menceriakan betapa mencekamnya situasi saat bunyi sirene bergema di kota tempatnya tinggal.
Bunyi sirene itu membuat bulu kuduk Benni bangun. Sebab, bunyi itu adalah tanda invasi Rusia dimulai, sekaligus tanda 'perang sudah dimulai'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di rumah, saat bangun terdengar suara sirene, dan kami buka jendela...Di setiap kota ada peringatan dengan suara sirene. Itulah tanda peringatan untuk kita bahwa perang sudah dimulai, beberapa kota diserang," kata Benni yang tinggal di Kota Ternopil bersama istrinya, yang merupakan warga Ukraina, dan putri mereka.
Benni sebelumnya mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa para warga diberikan peta berisi informasi tempat bunker-bunker bila terjadi penyerangan.
Benni mengatakan melalui kanal YouTube-nya bahwa sirene terus berbunyi untuk memperingatkan warga berwaspada. Namun Benni mengatakan suasana di kotanya masih aman dan dia berusaha tidak panik karena istrinya tengah hamil besar.
Sementara itu, seorang WNI yang berada di Kiev, Tono (bukan nama sebenarnya), juga bercerita mendengar bunyi sirene di pagi hari. Dia mengatakan telah menyiapkan air bersih dan makanan di rumahnya sebelum memutuskan evakuasi ke KBRI.
"Saat ini sudah ada lebih dari 50 orang, termasuk keluarga pejabat KBRI," kata Tono kepada BBC News Indonesia.
Tono mengatakan melihat warga Kiev yang antre membeli makanan dan evakuasi mandiri dengan menggunakan kendaraan. Tono juga mengatakan sempat mendengar bunyi ledakan dari KBRI namun tidak dapat memastikan apakah bunyi itu anti-misil Ukraina atau rudal yang ditembakkan Rusia. Banyak juga warga di Kiev yang melarikan diri dari ibu kota. Mereka berlindung dari serangan udara.
Seperti halnya banyak warga di kota lain di Ukraina, mereka terbangun karena bunyi sirene ataupun ledakan, serangan yang telah diperingatkan Rusia sebelumnya. Sementara di Kota Chuguiv, sekitar 500 km di timur Ukraina, ledakan menyebabkan sejumlah orang terluka.
Tonton video 'Hari Pertama Serangan Rusia ke Ukraina, 137 Orang Tewas-316 Terluka':
Warga lihat jet tempur Rusia menembakkan rudal ke pasukan darat Ukraina. Simak di halaman selanjutnya.
Dilansir AFP, Kamis (24/2/2022), pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina juga berlangsung di pangkalan udara dekat Kiev. Puluhan helikopter serang meluncur ke daerah itu.
"Pertempuran sedang berlangsung untuk lapangan udara Gostomel," kata kepala angkatan bersenjata Valeriy Zaluzhny dalam sebuah pernyataan yang di-posting online.
Lapangan terbang Gostomel berada di samping bandara Antonov, tepat di tepi utara Kiev. Pertempuran di sana adalah yang paling dekat dengan pasukan Rusia ke Kiev pada hari pertama invasi.
Sesaat sebelumnya, wartawan AFP telah melihat helikopter terbang rendah di atas kota. Helikopter tersebut berasal dari arah utara.
Alexander Kovtonenko, seorang warga sipil berusia 30 tahun yang tinggal di dekatnya, mengatakan bahwa dua jet tempur telah menembakkan rudal ke pasukan darat Ukraina saat invasi dimulai.
"Lalu ada penembakan, itu berlangsung tiga jam," katanya kepada AFP.
"Kemudian tiga jet lagi terbang dan mereka mulai menembak lagi," lanjutnya.
Asap mengepul dari tempat kejadian. Foto-foto yang menunjukkan serangan pasukan yang turun dari helikopter juga muncul di media sosial.
Sebelumnya, penjaga perbatasan Ukraina telah mengkonfirmasi bahwa pasukan darat Rusia yang dilengkapi dengan tank juga telah menyeberang ke selatan melewati perbatasan Belarusia-Ukraina ke wilayah administrasi Kiev, menuju ibu kota.