Ukraina Panggil 200 Ribu Pasukan Cadangan untuk Lawan Rusia

Ukraina Panggil 200 Ribu Pasukan Cadangan untuk Lawan Rusia

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 17:33 WIB
Members of Ukraines Territorial Defense Forces, volunteer military units of the Armed Forces, train in a city park in Kyiv, Ukraine, Saturday, Jan. 22, 2022. Dozens of civilians have been joining Ukraines army reserves in recent weeks amid fears about Russian invasion. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Ilustrasi pasukan cadangan Ukraina (Foto: AP/Efrem Lukatsky)
Jakarta -

Ukraina telah memanggil 200 ribu orang lebih pasukan cadangan. Mereka dipanggil untuk bergabung ke Angkatan Bersenjata Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Dilansir dari AFP, Kamis (24/2/2022), pemanggilan dilakukan setelah majelis tinggi parlemen Rusia memberi izin kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengirim pasukan "penjaga perdamaian" ke dua wilayah separatis yang memisahkan diri di Ukraina timur.

Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook, bahwa pasukan cadangan berusia antara 18 tahun dan 60 tahun akan dipanggil untuk jangka waktu hingga satu tahun. Sebanyak lebih dari 200 ribu orang itu sebagian besar terdiri dari personel militer yang bertugas di tahun-tahun pertama perang delapan tahun negara itu dengan separatis di Ukraina timur yang didukung Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyebutkan bahwa para mantan perwira dan bintara 'akan bertugas di unit militer dan sesuai dengan spesialisasi yang mereka miliki di masa lalu'.

"Jika pasukan cadangan, karena satu dan lain alasan yang ditentukan oleh hukum, tidak dapat dipanggil, mereka harus secara pribadi menunjukkan dokumen penjelasan," demikian bunyi dekrit tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jika tidak muncul atau mengabaikan panggilan dapat menyebabkan hukuman administratif dan pidana," imbuh dekrit tersebut.

Sementara itu, secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyerukan warga Ukraina di Rusia untuk segera angkat kaki. Menurut kementerian, meningkatnya ancaman 'agresi' Rusia berarti bahwa akan semakin sulit untuk menyediakan layanan konsuler bagi warga Ukraina di Rusia.

Antara dua dan tiga juta warga Ukraina diyakini tinggal di Rusia saat ini.

"Kementerian Luar Negeri mendesak warga Ukraina untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia, dan bagi mereka yang berada di negara itu untuk segera meninggalkan wilayahnya," kata kementerian itu.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga mendesak negara-negara besar dunia untuk meningkatkan sanksi-sanksi mereka terhadap Rusia.

Negara-negara Barat mulai mengumumkan sanksi-sanksi baru pada hari Selasa (22/2), yang sebagian besar ditujukan terhadap bank-bank Rusia.

"Untuk menghentikan Putin dari agresi lebih lanjut, kami meminta mitra-mitra untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi pada Rusia sekarang," kata Kuleba dalam sebuah cuitan di Twitter.

Simak Video: Penampakan Pesawat-pesawat Sipil Hindari Langit Ukraina-Rusia

[Gambas:Video 20detik]




(fas/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads