40 Tentara Ukraina dan 10 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Rusia

40 Tentara Ukraina dan 10 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Rusia

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 17:25 WIB
Foto Satelit Pergerakan Pasukan Rusia ke Ukraina Februari 2022 dari satelit Maxar Technologies.
citra satelit pergerakan tentara Rusia (Foto: Maxar Technologies)
Kiev -

Ukraina melaporkan lebih dari 40 tentara Ukraina dan sekitar 10 warga sipil tewas hanya dalam waktu beberapa jam invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tahu bahwa lebih dari 40 telah tewas dan belasan dari mereka terluka. Ada hampir 10 orang korban sipil," kata Staf Administrasi Kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovych, kepada wartawan, dilansir AFP, Kamis (24/2/2022).

Sementara itu, dari pihak Rusia juga ada korban jiwa. Komando Militer Ukraina mengklaim telah membunuh sekitar 50 tentara Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Komando Militer Ukraina mengatakan pasukan pemerintah telah membunuh "sekitar 50 penjajah Rusia". Mereka memastikan memukul mundur serangan terhadap sebuah kota di garis depan dengan pemberontak yang didukung Moskow.

"Shchastya terkendali. 50 penjajah Rusia tewas," kata staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina di Twitter.

ADVERTISEMENT

Pihak militer Ukraina juga memastikan telah menghancurkan sejumlah pesawat Rusia di distrik Kramatorsk. Mereka mengklaim telah menghancurkan 6 pesawat.

"Pesawat Rusia lainnya dihancurkan di distrik Kramatorsk. Ini adalah yang keenam," lanjut staf umum angkatan bersenjata itu.

Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memutuskan hubungan diplomatik negaranya dengan Rusia. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke negaranya.

"Kami memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia," kata Zelensky dalam sebuah pesan video, dilansir AFP, Kamis (24/2/2022).

Keputusan Ukraina untuk memutus hubungan diplomatiknya dengan Rusia adalah yang pertama terjadi sejak Rusia dan Ukraina menjadi negara merdeka pasca runtuhnya Uni Soviet pada 1991 lalu.

Keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia sebenarnya sudah diisyaratkan beberapa waktu sebelumnya pasca Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur, yakni Donetsk dan Luhansk.

Lihat Video: Penampakan Pesawat-pesawat Sipil Hindari Langit Ukraina-Rusia

[Gambas:Video 20detik]




Sebelumnya, Ukraina juga memgumumkan status darurat militer pasca invasi Rusia ke wilayahnya. Presiden Ukraina itu juga menyerukan dunia harus memaksa Rusia untuk berdamai.

"Kami sedang membangun koalisi anti-Putin," tulis Zelensky di Twitter, setelah berbicara dengan para pemimpin Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jerman, dan Polandia.

"Dunia harus memaksa Rusia untuk berdamai," tulisnya seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022).

Keputusan Presiden Putin untuk melancarkan invasi ke Ukraina menuai kutukan para pemimpin dunia, terutama sekutu-sekutu Barat negara tersebut.

"Doa seluruh dunia bersama rakyat Ukraina malam ini karena mereka menderita serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia," kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden tak lama setelah operasi militer Rusia dimulai.

Dia memperingatkan "Rusia akan bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan dari serangan ini."

"Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," katanya.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads