Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah mewanti-wanti Rusia agar tidak menginvasi Ukraina. Kini, giliran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang mewanti-wanti Negeri Beruang Merah.
NATO mengamati adanya eskalasi konflik di Ukraina bagian timur, yakni kawasan Dontesk dan Luhansk. Pada beberapa tahun lalu, ada Krimea yang sudah dicaplok Rusia.
Di Donetsk dan Luhansk, separatis yang mesra ke Rusia sudah ugal-ugalan. Moskow mengakui pula dua wilayah separatis itu sebagai wilayah mereka. Gejolak ini adalah tanda Rusia sudah ancang-ancang mau menghajar Ukraina dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap indikasi adalah bahwa Rusia terus merencanakan serangan skala penuh ke Ukraina," kata Kepala NATO Jens Stoltenberg setelah pertemuan dengan utusan Ukraina, dilansir AFP, Rabu (23/2/2022).
Wanti-wanti NATO bukannya berdasarkan ramalan dukun, tapi berdasarkan pantauan di lapangan. NATO memantau banyak pasukan di Ukraina timur sudah berada dalam formasi tempur yang siap menyerang. Pasukan Rusia lain juga telah melintas batas masuk Ukraina lewat wilayah yang sudah diklaim Rusia.
"Apa yang kita lihat adalah invasi lebih lanjut ke negara yang sudah diinvasi," ujar Stoltenberg.
Selanjutnya, AS-Uni Eropa sanski Rusia:
Simak Video 'Uni Eropa Akan Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Batasi Akses Pasar dan Modal':
AS-Uni Eropa sanksi Rusia
Dilansir Deutsche Welle (DW), Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi ekonomi ke Rusia pada Selasa (22/2) waktu setempat. Target sanksi adalah Bank VEB dan Promvyazbank Rusia. Target lainnya adalah elite Rusia dan anggota keluarganya.
"Kami juga telah menyiapkan langkah selanjutnya, Rusia akan membayar harga yang lebih mahal jika melanjutkan agresinya," Biden memperingatkan.
"Amerika Serikat bersama dengan sekutu akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO," kata Biden, seraya menambahkan bahwa ia masih berharap diplomasi dapat dilakukan.
Tidak hanya AS, tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa juga telah menyetujui sanksi yang akan diberikan terhadap individu dan entitas yang "merusak integritas Ukraina" kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell.
Borrell mengatakan paket itu "akan merugikan Rusia dan akan sangat menyakitkan."
![]() |
Selanjutnya, wanti-wanti Inggris:
Wanti-wanti Inggris
Inggris mewanti-wanti Ukraina bahwa Ibu Kota Negara itu, Kiev, bakal diserang Rusia. Soalnya, Donetsk dan Luhansk sudah dikuasai negaranya Presiden Vladimir Putin.
"Kami pikir sangat mungkin dia (Putin-red) akan menindaklanjuti rencananya untuk invasi skala penuh terhadap Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, dalam pernyataannya kepada Sky News, dilansir AFP.
Saat ditanya apakah Putin akan menggerakkan pasukan Rusia ke ibu kota Kiev, Truss menjawab: "Kami pikir sangat mungkin itu ada dalam rencananya."
Jadi, apakah Rusia bakal menyerang Ukraina? Semoga pembaca yang budiman tidak berharap itu terjadi.