Inggris menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemungkinan besar akan melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina dan menyerang Kiev, ibu kota negara itu. Hal ini disampaikan setelah Putin memerintahkan pengerahan tentara Rusia ke dua wilayah Ukraina bagian timur yang baru saja diakui kemerdekaannya.
Seperti dilansir AFP, Rabu (23/2/2022), hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Liz Truss, dalam pernyataan terbaru kepada media Sky News pada Rabu (23/2) waktu setempat.
Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah berulang kali, sejak beberapa pekan lalu, membahas informasi intelijen yang mengindikasikan bahwa Rusia berencana menginvasi negara tetangganya, Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pikir sangat mungkin dia (Putin-red) akan menindaklanjuti rencananya untuk invasi skala penuh terhadap Ukraina," sebut Truss.
Saat ditanya apakah Putin akan menggerakkan pasukan Rusia ke ibu kota Kiev, Truss menjawab: "Kami pikir sangat mungkin itu ada dalam rencananya."
Meskipun Putin telah memerintahkan pengiriman tentara ke dua wilayah Ukraina bagian timur, Truss menyatakan bahwa 'kami belum memiliki bukti menyeluruh bahwa hal itu telah dilakukan'.
Dia menambahkan bahwa situasi terkini cenderung 'ambigu'.
Simak Video 'Inggris Jatuhkan Sanksi ke 5 Bank dan 3 Orang Rusia':
Awal bulan ini, Truss menggelar pembicaraan kaku dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, di Moskow.
Sementara pada Selasa (22/2) waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengumumkan deretan sanksi tahap pertama untuk Rusia. Sanksi-sanksi dari Inggris itu menargetkan lima bank Rusia dan tiga miliarder oligarki Rusia.
Truss menambahkan bahwa Inggris 'perlu mempertahankan sejumlah sanksi yang disimpan' dan akan memiliki 'lebih banyak individu yang akan kami targetkan jika terjadi invasi skala penuh'.
Pernyataan soal invasi skala penuh oleh Rusia sebelumnya juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg. Dalam pernyataan yang dilansir AFP, Stoltenberg mengingatkan bahwa pasukan Rusia terus mempersiapkan serangan potensial ke Ukraina.
"Setiap indikasi adalah bahwa Rusia terus merencanakan serangan skala penuh ke Ukraina," kata Stoltenberg setelah pertemuan mendesak dengan utusan Ukraina. "Kami melihat semakin banyak pasukan yang bergerak keluar dari kamp dan berada dalam formasi tempur dan siap menyerang," imbuhnya.
Stoltenberg juga mengatakan bahwa 'pasukan Rusia lainnya' telah bergerak melintasi perbatasan Ukraina semalam ke wilayah-wilayah yang didukung pemerintah Rusia. "Apa yang kita lihat adalah invasi lebih lanjut ke negara yang sudah diinvasi," ujar Stoltenberg.