Kasus Corona Korsel Tembus 171.000 Sehari, Warga Diimbau Tak Panik

Kasus Corona Korsel Tembus 171.000 Sehari, Warga Diimbau Tak Panik

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Feb 2022 15:12 WIB
Dilansir Reuters, Senin (4/1/2020) Korea Selatan telah mengalami lonjakan kasus Corona yang berkepanjangan selama gelombang terakhir.
Ilustrasi -- Situasi pandemi Corona di Korsel (dok. AP Photo)
Seoul -

Korea Selatan (Korsel) mencetak rekor lebih dari 171.000 kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari. Perdana Menteri (PM) Kim Boo-kyum mengimbau warga untuk tidak panik menghadapi lonjakan kasus ini.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (23/2/2022), dituturkan PM Kim dalam rapat membahas pandemi Corona bahwa jumlah kasus serius dan kematian akibat Corona masih berada dalam level yang bisa diatasi, meskipun ada rekor kasus harian yang dipicu penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

"Meskipun kesadaran dan penerapan langkah-langkah anti-COVID tidak seharusnya dilonggarkan, tidak ada alasan sama sekali untuk merasa takut atau panik soal jumlah kasus baru seperti di masa lalu," cetus PM Kim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan bahwa 171.452 kasus Corona terdeteksi dalam sehari, atau sepanjang Selasa (22/2) waktu setempat. Ini menjadi momen pertama bagi Korsel mencatat lebih dari 171.000 kasus Corona dalam sehari sejak pandemi merebak dua tahun lalu.

Lonjakan tersebut mencetak rekor tertinggi untuk jumlah kasus harian di Korsel dan menandai penambahan tajam dibanding sehari sebelumnya, ketika 99.573 kasus tercatat dalam sehari.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, angka kematian perlahan meningkat dengan nyaris mendekat rekor tertinggi. Sedikitnya 99 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir.

Namun otoritas Korsel menyebut data real-world menunjukkan orang-orang yang terinfeksi varian Omicron memiliki 75 persen kemungkinan lebih kecil untuk mengembangkan penyakit serius dibandingkan mereka yang terinfeksi varian Delta.

Sebuah studi dari KDCA menyebutkan sekitar 67.200 kasus Corona yang terkonfirmasi sejak Desember tahun lalu menunjukkan tingkat keparahan varian Omicron mencapai 0,38 persen dan tingkat kematiannya mencapai 0,18 persen. Angka lebih rendah dibandingkan varian Delta dengan tingkat keparahan 1,4 persen dan tingkat kematian 0,7 persen.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 56 persen dari 1.073 orang yang meninggal akibat Corona selama periode lima pekan, diketahui belum divaksinasi atau baru menerima satu dosis saja. Dengan orang-orang berusia 60 tahun ke atas menyumbang 94 persen angka kematian selama periode tersebut.

Sejauh ini, Korsel mencatat total 2,3 juta kasus Corona di wilayahnya, dengan sedikitnya 7.607 kematian.

Untuk vaksinasi, dilaporkan lebih dari 86 persen dari total 52 juta jiwa populasi Korsel telah menerima dua dosis vaksin Corona dan nyaris 60 persen telah menerima dosis booster.

PM Kim dalam pernyataannya menyebut bahwa aturan social distancing akan dilonggarkan setelah gelombang Corona terkini mencapai puncak, dengan para pakar memperkirakan itu terjadi pada pertengahan Maret mendatang.

Saat ini, Korsel masih memberlakukan pembatasan-pembatasan seperti aturan wajib masker di tempat-tempat umum, pemberlakuan izin vaksinasi untuk memasuki lokasi dan acara tertentu, membatasi pertemuan privat maksimum hanya untuk enam orang, dan penerapan jam malam pukul 22.00 waktu setempat untuk tempat makan. Korsel juga masih memberlakukan aturan karantina selama tujuh hari untuk kedatangan internasional.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads