Polisi Selandia Baru Tak Mau Bubarkan Paksa Demonstran Antivaksin

Polisi Selandia Baru Tak Mau Bubarkan Paksa Demonstran Antivaksin

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Feb 2022 15:09 WIB
Protesters gather in wet conditions as they voice their opposition to coronavirus vaccine mandates at Parliament in Wellington, New Zealand, Saturday, Feb. 12, 2022. The protest began when a convoy of trucks and cars drove to Parliament from around the nation, inspired by protests in Canada. (George Heard/NZME via AP)
Demonstran yang memprotes aturan wajib vaksin Corona terus berkumpul di halaman gedung parlemen Selandia Baru (George Heard/NZME via AP)
Wellington -

Kepolisian Selandia Baru menolak untuk membersihkan paksa kemah yang didirikan para demonstran antivaksin virus Corona (COVID-19) di sekitar gedung parlemen di Wellington. Pihak kepolisian menegaskan enggan memprovokasi kekerasan di jalanan ibu kota.

Seperti dilansir AFP, Jumat (18/2/2022), Kepolisian Selandia Baru mengambil pendekatan lepas tangan setelah upaya membersihkan halaman gedung parlemen dari kemah para demonstran, pekan lalu, berujung ricuh. Sedikitnya 120 orang ditangkap dalam bentrokan itu.

Komisioner kepolisian, Andrew Coster, mengakui rasa frustrasi yang meningkat di kalangan warga dan pemilik bisnis di Wellington karena kendaraan yang dibawa para demonstran memblokir ruas jalanan ibu kota selama 11 hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Coster bersikeras menyatakan dialog dengan pemimpin unjuk rasa membuahkan hasil positif, meskipun jumlah demonstran yang masih berkumpul di luar gedung parlemen terus bertambah.

"Tindakan penegakan yang diambil oleh polisi memicu risiko nyata cedera pada publik, peningkatan jumlah orang, dan transisi yang semakin jauh dari aksi protes yang sebagian besar damai menjadi kekerasan," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Dalam penilaian kami, satu-satunya opsi aman pada saat ini adalah fokus pada deeskalasi berkelanjutan," cetus Coster.

Para demonstran yang terinspirasi oleh 'Konvoi Kebebasan' di Kanada ini membuat jalanan kota Wellington dipenuhi mobil, truk dan van sejak awal pekan lalu. Para demonstran kemudian mendirikan kemah-kemah di halaman gedung parlemen.

Simak Video 'Otoritas Selandia Baru Bubarkan Pedemo dengan Lagu 'Baby Shark'':

[Gambas:Video 20detik]



Dilaporkan bahwa para demonstran tidak hanya mendirikan kemah dan tempat perlindungan, tapi juga mengerahkan toilet portabel, titik penyaluran makanan dan bahkan fasilitas anak-anak.

Situs berita terbesar Selandia Baru melaporkan polisi 'tampaknya telah menyerahkan kendali' atas area parlemen, yang merujuk pada kehadiran demonstran yang bertindak sebagai petugas keamanan dan memantau situasi.

Disebutkan Coster bahwa sekitar 800 orang kini ada di kemah-kemah demonstran, dengan lebih dari 450 kendaraan memblokir jalanan. Jumlah demonstran maupun kendaraan diprediksi meningkat pada akhir pekan.

Pihak kepolisian mengancam untuk menggunakan kendaraan derek pekan ini, namun kemudian dibatalkan setelah demonstran menyerukan via media sosial agar lebih banyak yang hadir ke lokasi unjuk rasa.

Sementara itu, warga Wellington mengeluhkan mereka dilecehkan oleh para demonstran hanya karena memakai masker. Kelompok Wali Kota setempat, pemimpin bisnis, anggota serikat pekerja dan anggota parlemen merilis pernyataan yang menyebut aksi itu sudah 'melampaui' apa yang disebut aksi protes damai.

"Orang-orang Wellington sudah muak dengan aktivitas ilegal ini, pelecehan dan gangguan ini, kami meminta agar itu diakhiri segera," demikian bunyi pernyataan itu.

Para pejabat parlemen Selandia Baru pada akhir pekan berupaya membersihkan halaman gedung mereka dengan memainkan lagu-lagu termasuk 'Baby Shark' secara berulang dan mengaktifkan penyiram halaman untuk membasahi kemah para demonstran.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads