Donetsk dan Luhansk adalah dua wilayah di Ukraina timur yang baru saja diakui kemerdekaannya oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya percaya perlu untuk mengambil keputusan yang sudah lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," katanya dilansir AFP.
Putin turut menuntut Ukraina mengakhiri operasi militernya terhadap pasukan pro-Moskow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menuntut segera diakhirinya operasi militer," kata Putin.
"Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim yang berkuasa di Ukraina," tambahnya.
Berikut serba-serbi tentang Donetsk dan Luhansk yang baru diakui kemerdekaannya oleh Putin.
Posisi Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur
Dilansir AFP, Donetsk dikenal sebagai sebuah kota utama di cekungan pertambangan Donbas, wilayah industri terbesar yang mencakup Donetsk, Luhansk dan Kharkiv. Terdapat sekitar dua juta penduduk yang tinggal di sana.
Donetsk dulunya bernama Stalino, yang merupakan pusat industri yang didominasi oleh pertambangan. Donetsk juga menjadi salah satu pusat penghasil baja utama di Ukraina.
Sementara Luhansk, dulunya dikenal sebagai Voroshilovgrad, juga merupakan kota industri di Ukraina. Jumlah penduduknya diperkirakan sekitar 1,5 juta jiwa.
Luhansk berada dekat perbatasan dengan Rusia di tepi utara Laut Hitam. Karena letaknya, Luhansk menjadi rumah bagi cadangan batu bara yang besar di Ukraina.
Di Donetsk dan Luhansk banyak penutur bahasa Rusia, Hal ini karena banyak pekerja Rusia dikirim ke sana setelah Perang Dunia II selama era Soviet.
Donetsk dan Luhansk Berada Dalam Konflik Sejak 2014
Donetsk dan Luhansk berada dalam konflik sejak 2014 silam usai Rusia mencaplok Semenanjung Krimea. Pencaplokan itu mendorong pecahnya pemberontakan separatis di dua wilayah tersebut.
Donetsk dan Luhansk memproklamirkan kemerdekaan mereka, yang diproklamasikan setelah referendum Ukraina. Namun komunitas internasional tidak mengakui kemerdekaan tersebut.
Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Rusia melakukan penghasutan kepada pemberontak di Ukraina Timur. Rusia disebut memasok senjata dan pasukan melintasi perbatasan untuk mendukung mereka. Tudingan itupun dibantah Rusia dan menyebut mereka yang bergabung dengan separatis secara sukarela.
Perjanjian Misk
Penyelesaian konflik di Ukraina Timur telah ditetapkan dalam sebuah perjanjian damai, yakni Perjanjian Minsk 2015. Namun perjanjian yang ditengahi Prancis dan Jerman itu menemui jalan buntu lantaran Ukraina dan para pemberontak saling menuduh yang lain melakukan pelanggaran.
Serangkaian gencatan senjata yang disepakati pun gagal lantaran kerap kali dilanggar oleh kedua belah pihak.
Para pemimpin Donetsk dan Luhansk memproklamirkan diri sebagai presiden dan ingin melepaskan diri dari Ukraina. Simak informasinya di halaman selanjutnya.
Para Pemimpin Donetsk dan Luhansk Proklamirkan Diri Jadi Presiden
Masing-masing dari pemimpin Donetsk dan Luhansk berusaha mendapatkan otonomi penuh dari pemerintah pusat dan memproklamirkan diri sebagai presiden.
Donetsk atau yang disebut Republik Rakyat Donetsk menunjuk Denis Pushilin, yang terpilih pada pemilihan pada 2018, sebagai pemimpin mereka. Sementara di Luhansk atau disebut Republik Rakyat Donetsk, menunjuk Leonid Pasechnik sebagai pemimpin mereka.
Keputusan untuk memisahkan diri dari otonomi penuh Ukraina itu belakangan disambut Putin. Dalam tayangan televisi nasional Rusia pada Senin (21/2) waktu setempat, Putin yang didampingi para pemimpin tersebut menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, yang memisahkan diri dari Ukraina, bersama dengan perjanjian kerja sama dan persahabatan.
Dalam pernyataannya, Putin juga memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia mengirimkan pasukan 'untuk menjaga perdamaian'.
Tidak ada penjelasan soal jumlah pasukan yang dikirimkan oleh Rusia ke dua wilayah pecahan itu. Namun dekrit yang diterbitkan Putin menegaskan bahwa Rusia sekarang memiliki hak untuk membangun pangkalan militer di kedua wilayah pecahan itu.