Ukraina Tutup Sementara Pos Pemeriksaan Donbass Imbas Insiden Penembakan

Ukraina Tutup Sementara Pos Pemeriksaan Donbass Imbas Insiden Penembakan

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 20 Feb 2022 15:26 WIB
Ukraina terus melakukan persiapan di tengah ancaman invasi Rusia. Beragam bantuan militer dari sejumlah negara pun berdatangan untuk membantu Ukraina.
Militer Ukraina (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Militer Ukraina menangguhkan operasional satu dari tujuh pos pemeriksaan di wilayah timur Donbass, yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia. Hal ini dilakukan imbas terjadinya insiden penembakan beberapa hari ini.

Dilansir Reuters, Minggu (20/2/2022) diketahui pada Sabtu (19/2) lalu, kelompok separatis menembak pos pemeriksaan Schastya menggunakan mortir dan peluncur granat anti-tank berat selama 3 kali. Militer Ukraina mengungkapkan di halaman Facebook-nya bahwa pelanggaran gencaran senjata di sepanjang garis depan Ukraina meningkat menjadi 136 dari 66 seranga pada hari sebelumnya (18/2).

Akibat penembakan oleh separatis, dua tentara Ukraina dilaporkan tewas dan empat lainnya terluka pada Sabtu (19/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mempertimbangkan eskalasi situasi ... dan ketidakmampuan untuk menjamin keselamatan penduduk sipil 'yang menggunakan pos pemeriksaan' maka diperintahkan menangguhkan penggunaannya dari jam 8 pagi (0600 GMT) pada hari Minggu 'selama periode ancaman'," kata militer.

Di situs media Telegramnya, pejabat separatis menuduh Ukraina menembaki daerah yang dikuasai separatis dan mengatakan mereka harus menanggapi serangan tersebut.

ADVERTISEMENT

Insiden penembakan yang melintasi garis pemisah antara pasukan pemerintah dan separatis meningkat tajam pekan lalu. Insiden itu disebut pemerintah Ukraina sebagai bentuk provokasi di tengah tudingan negara-negara Barat bahwa Rusia sedang bersiap menyerang Ukraina dan khawatir bahwa eskalasi dapat digunakan sebagai dalih serangan.

Para pemimpin dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri (Donetsk dan Lugansk) mengumumkan mobilisasi militer pada Sabtu lalu (19/2). Pihak militer Ukraina dan pemberontak di Ukraina timur saling menuduh melakukan serangan baru.

"Saya mendesak warga saya yang masuk dalam pasukan cadangan untuk datang ke kantor wajib militer. Hari ini saya menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum," kata Denis Pushilin, pemimpin wilayah separatis yang disebut Republik Rakyat Donetsk, dalam sebuah pernyataan video.

Sementara itu, pemimpin wilayah separatis Lugansk, Leonid Pasechnik, menerbitkan sebuah dekrit yang mengatakan tindakan di wilayahnya diambil untuk mempersiapkan "penolakan agresi".

Pushilin mengklaim pasukan wilayahnya telah mencegah serangan yang katanya direncanakan oleh dinas keamanan Ukraina, dan bahwa tentara Ukraina melancarkan serangan.

"Bersama-sama, kita akan mencapai kemenangan yang kita inginkan dan butuhkan. Kita akan melindungi Donbas dan semua orang Rusia," ujar Pushilin, menggunakan istilah untuk Ukraina timur.

Simak Video: Penampakan Perumahan di Ukraina Rusak Akibat Serangan Artileri

[Gambas:Video 20detik]




Para pemimpin negara-negara Barat selama berminggu-minggu telah menyatakan kekhawatiran atas pengerahan pasukan Rusia di sekitar Ukraina. Pemerintah Amerika Serikat bahkan terang-terangan mengingatkan bahwa serangan akan segera terjadi.

Rusia membantah rencana untuk menyerang Ukraina. Sementara Ukraina telah berulang kali membantah rencana untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah-wilayah yang dikuasai separatis dengan menggunakan kekuatan atau semenanjung Crimea, yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014.

Terhitung lebih dari 14.000 orang telah tewas dalam pertempuran antara tentara Ukraina dan separatis yang didukung Moskow sejak pertempuran pecah pada tahun 2014.

Halaman 2 dari 2
(izt/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads